Hujan di Kala Senja: Ketika Sahabat Sejak Kecilmu Akhirnya Pulang ke Rumah Yang Seharusnya

Photo Author
- Jumat, 11 Agustus 2023 | 05:50 WIB
Ketika Sahabat Sejak Kecilmu Akhirnya Pulang ke Rumah Yang Seharusnya ((Foto: GENMUSLIM.id /dok: Pinterest / endahws__))
Ketika Sahabat Sejak Kecilmu Akhirnya Pulang ke Rumah Yang Seharusnya ((Foto: GENMUSLIM.id /dok: Pinterest / endahws__))

Ibu Senja terduduk di lantai rumahnya dengan wajah terluka. Sedangkan ayah Senja pergi begitu saja saat melihat Rangga di dalam rumahnya. 

“Rangga? Kenapa kamu kesini nak? Mana Senja?” ibu Senja berdiri dan menghampiri Rangga yang masih mematung di depan pintu. 

Suaranya serak khas orang setelah menangis terdengar di telinga Rangga. Rangga ragu untuk menyampaikan tentang Senja. 

Nggak Rangga, ibunya Senja harus tau keadaan Senja saat ini. Rangga menyuarakan niatnya untuk menyampaikan keadaan putri bibi Hanum yang saat ini terbaring di UGD.

Baca Juga: Cerpen Anak Seri Bona: Kehilangan Jejak dalam Penjelajahan di Hutan

Ibu Senja langsung bergegas ke rumah sakit saat ucapan Rangga terdengar menyakitkan di hatinya. 

Ia memastikan tentang korban kecelakaan beberapa menit lalu pada seorang perawat. Barang-barang milik korban itu adalah milik anaknya, Senja. Rangga dengan sigap menahan tubuh Hanum. 

Rangga mendudukkan ibunya Senja pada kursi dekat pintu UGD. Tidak terbayang seperti apa Raina nanti jika tau tentang ini. Besok dia harus dioperasi. Rangga bimbang pada dirinya sendiri.

Begitu Hanum merasa tenang, Rangga izin untuk menjenguk adiknya “bi, bibi gapapa kalo saya tinggal sebentar?” Hanum tersenyum kemudian mengangguk pada Rangga. 

Rangga sempat ragu sebelum akhirnya beranjak ke ruangan adiknya.

“kak Rangga ketemu sama Senja nggak tadi pas kesini? Perasaan Raina kok nggak enak ya?” ternyata perasaan mereka saling bertaut. 

Rangga semakin ragu mengatakan yang menimpa Senja. Ia juga belum tau keadaan Senja seperti apa.

“kok diem sih?” Rangga tersadar dari lamunannya. Ia menatap sang adik kemudian tersenyum. “kakak belum ketemu Senja.”

Sudah hampir satu jam Rangga diam. Ia takut sahabat adiknya itu kenapa-napa. Rangga bangkit dari duduknya. “mau kemana, Ngga?” pertanyaan ibunya ia abaikan. 

Rangga bergegas ke ruang UGD. Saat itu juga, ibunya Senja, dokter dan beberapa perawat sedang berdiri di depan pintu UGD. Rangga ikut mendengarkan penuturan dokter yang menangani Senja. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X