GENMUSLIM.id - PRIIIIITT... !!!
Suara peluit yang terdengar nyaring membuat Bona agak sedikit bergidik karena telinganya terasa pekak.
Setelah menunggu giliran cukup lama, akhirnya regu Harimau yang berjumlah lima orang pun berangkat ke arah hutan berbukit sebagai regu terakhir.
Sambil berjalan, Bona mengecek dulu teman-temannya dimulai dari depan.
“Ali, Hafizh, Haidar, Rijal, dan- aku. Oke semuanya lengkap!” seru Bona sambil kembali ke posisi paling depan sebagai ketua regu.
Baca Juga: Puisi Bertemakan Cinta Karya W.S. Rendra: Sajak Sajak Cinta
Perjalanan mereka aman-aman saja mulai dari pos pertama hingga pos kelima, namun mereka tiba-tiba kehilangan jejak saat menuju pos terakhir.
Setelah sekitar lima menit, tidak ada satu pun tanda penjelajahan yang dijumpai sehingga membuat anggota regu mulai cemas dan bertanya-tanya ke mana arah yang benar.
Akhirnya, Bona sebagai ketua regu memutuskan untuk berhenti dan meminta anggota regunya duduk melingkar di tanah.
“Apa yang terjadi Bona?” tanya Rijal heran.
“Dari tadi kita tidak menemukan tanda apapun, bagaimana ini? Hafizh pun bertanya dengan nada yang semas.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islami: Kisah si Ahmad Anak Gembala yang Penuh Tawakal
“Tenang dulu ya, kawan-kawan! Aku ingin kita menenangkan diri dulu. Aku mengerti kita semua sekarang mulai cemas dan panik, tetapi kita harus bisa mengendalikan diri agar pikiran kita jernih dan bisa keluar dari sini.” Bona mencoba menguasai keadaan.
“Menurut kalian, apa yang harus kita lakukan?” Kali ini Bona yang bertanya pada teman-temannya.