Sepuluh tahun kemudian, seorang gadis tengah duduk di sebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat musik. Gadis itu sedang memainkan jari-jarinya di atas sebuah piano yang berada di hadapannya.
Dentingan piano yang merdu terdengar di seluruh penjuru ruangan musik tersebut. Permainan piano Putri memang tak diragukan lagi. la berkali-kali menjuarai perlombaan piano.
Selain itu, Putri merupakan siswi teladan di sekolahnya. Kepandaiannya dalam segala bidang mata pelajaran membuatnya sering kali diikutsertakan dalam berbagai kompetisi antarpelajar di daerahnya.
"Anak-anak, Bapak akan perkenalkan kalian pada seorang murid baru, namanya Deni. Ayo, perkenalkan diri kamu kepada teman-temanmu!" kata Pak Joko, wali kelas XII IPA 2.
Semua murid tercengang melihat penampilan Deni. Rambut yang dicat berwarna merah dan baju seragam yang tidak dimasukkan ke dalam celananya.
Rupanya Sandra, ibu Deni, sengaja memasukannya ke sekolah yang beretiket tinggi. la ingin anaknya dapat berubah dengan bersekolah di sekolah tersebut.
Deni sudah berkali-kali dikeluarkan dari beberapa sekolah di daerah asalnya. Kebanyakan, Deni hanya bersekolah paling lambat dua minggu sebelum ia dikeluarkan dari sekolah yang bersangkutan.
Macam-macam kenakalan telah Deni lakukan supaya secepat mungkin ia dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Terakhir kali, Deni dikeluarkan karena menyebabkan terbakarnya ruang olahraga sekolah asalnya. Deni memang sengaja untuk membuat ibunya kewalahan. la ingin melampiaskan rasa kebencian dan kekecewaannya setelah ayah dan ibunya bercerai.
Deni lebih dekat dengan ayahnya. Namun, ia sangat tidak menyangka bahwa orang yang sangat disayanginya tersebut akan meninggalkannya.
Pada saat perceraian orang tuanya, Deni sama sekali tidak mau keluar dari kamar. Ayahnya berusaha membujuk Deni agar keluar dari kamar, tetapi usaha tersebut hanya berbuah hasil yang sia-sia.
Sampai keberangkatan ayahnya, Deni tetap mengunci diri dalam kamarnya. la hanya keluar bila ingin makan atau minum, itu pun dilakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
Akhirnya Deni keluar dari kamarnya. Namun, sejak itu sikap dan tingkah lakunya berubah drastis. Deni sering keluar rumah tanpa izin dan membuat kekacauan di sekolahnya yang menyebabkan ia selalu dikeluarkan dari sekolah.
Ibunya pun memutuskan untuk pindah ke Iingkungan yang baru dengan harapan sikap Deni akan berubah di lingkungan yang baru tersebut.
"Deni, apakah tidak ada yang ingin kau sampaikan kepada teman-temanmu?" tanya Pak Joko yang sedari tadi menunggu Deni untuk memperkenalkan dirinya.