Cerpen Tema Parenting dan Kehidupan Berjudul 'Melati Putih' Karya Chelsea Jessica Siwy

Photo Author
- Minggu, 30 Juli 2023 | 13:01 WIB
Ilustrasi Cerpen 'Melati Putih' karya Chelsea Jessica Siwy (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/szjeno09190)
Ilustrasi Cerpen 'Melati Putih' karya Chelsea Jessica Siwy (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/szjeno09190)

GENMUSLIM.idCerpen yang disajikan dalam postingan kali ini berjudul 'Melati Putih' karya seorang perempuan bernama Chelsea Jessica Siwy.

Melati Putih merupakan sebuah cerpen yang mengangkat tema tentang parenting beserta kehidupan sekaligus.

Cerpen ini ditulis oleh Chelsea Jessica Siwy sekitaran tahun 2010 saat ia masih duduk di bangku kelas XI SMAN 1 Jayapura, Jalan Biak Abepura.

Dalam cerpen Melati Putih ini, dikisahkan tentang seorang ayah yang berjuang demi sang putrinya tetap hidup meski tanpa ibunya lagi.

Meski pada akhirnya, kehidupan putrinya itu tidak lama karena tidak ada yang tahu garis takdir yang dibawa oleh sang anak tersebut.

Baca Juga: Cerpen Tentang Kehidupan Karya Izzatul Jannah: Perempuan Suamiku

"Bagaimana kondisi anak saya, dok?" tanya seorang pria yang terlihat sangat cemas dan ketakutan.

"Pak Randy, anak Anda terinfeksi penyakit demam berdarah dam semakin lama kadar hemoglobinnya semakin menurun. Kita memerlukan donor darah secepatnya!" kata dokter yang menangani seorang gadis kecil berusia tujuh tahun.

Putri merupakan anak satu-satunya yang dimiliki Randy. Istrinya meninggal pada saat melahirkan Putri.

Ketika Putri akan dilahirkan, penyakit anemia Devi kambuh, kadar darahnya turun drastis, jadi tidak mungkin bila dilahirkan secara normal. Ataupun operasi karena Devi memerlukan donor darah yang tidak sedikit.

Lebih parahnya lagi, rumah sakit yang bersangkutan kehabisan stok darah, khususnya golongan darah B. Sementara itu, golongan darah Randy A, dan seluruh keluarga Devi tinggal di luar kota.

Baca Juga: Cerpen Islami: Doa Sang Marbot Masjid Karya Reja Anwar Fauzi

Pada akhirnya, dokter mengatakan kemungkinan besar yang akan hidup adalah sang bayi yang sedang berada dalam kandungan Devi.

Randy tidak dapat berbuat apa-apa lagi, ia hanya bisa pasrah dan berdoa mengharapkan keduanya bisa diselamatkan. Namun, seperti yang dikatakan dokter, hanya Putri yang dapat terselamatkan.

"Ambil saja darah saya, dok! Saya bersedia darah saya diambil sebanyak apa pun asalkan anak saya dapat diselamatkan," kata Randy sambil menitikkan air mata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Merita Dewi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X