GENMUSLIM.id — Siapa saja yang sedang patah hati, maka dunianya seakan menjadi kelabu dan suram, seperti tidak ada lagi semangat hidup.
Terlebih patah hati yang tengah dirasakan disebabkan oleh seseorang yang tak pernah kita perkirakan sanggup menyakiti.
Di bawah ini disajikan sebuah cerpen dengan tema patah hati, yang berjudul upaya berdamai dengan masa-masa yang lalu.
Jemariku lantas terhenti di sebuah komentar status sosial media. Seseorang telah mengunggah sebuah video singkat beberapa menit yang lalu di sana.
Spontan, rasa ingin tahuku seketika bergerilya tanpa henti. Hanya membaca saja apa yang tampak, tidak ada salahnya pikirku.
“Lama tidak muncul ke permukaan”, tertulis komentar pertama.
Baca Juga: Hati-hati, Kaum Rebahan Lebih Rentan Terkena Varises. Kok Bisa ? Yuk, Cek Faktanya !
“Iya, lagi pandemi seperti sekarang ini memang nikmat sekali untuk berhibernasi. Sekalinya memantau keadaan di luar, teman-teman malah sudah ramai yang menikah. Duh Gusti, aku harus bagaimana? Hahaha.”
Aku masih dengan ekspresiku yang datar tak kunjung beralih dari postingan video singkat itu. Entah apa sebenarnya yang tetap kusembunyikan di dalam hati.
Mengaku telah berlepas diri apa-apa yang sudah berlalu, tapi masih saja berkaca-kaca ketika mengingat segala yang pernah terjadi di masa silam.
ABaca Juga: MIRIS dan MEMILUKAN! Pengadilan Israel Bebaskan Seorang Polisi Israel yang Tembak Pemuda Palestina Austis
Katanya kenangan takkan terlepas dari ingatan, membuktikan bahwa tidak ada yang pernah benar-benar selesai di hidup ini.
Antara harus bersyukur atau memaksakan diri untuk bersikap biasa saja setelah melihatnya kembali. Bersyukur, karena saat ini seseorang itu masih sendiri. Setidaknya itulah yang tampak.
Atau semestinya bersikap biasa saja, sebab jika pun iya sedang menjalin hubungan itu tidaklah denganku. Tidak akan pernah denganku.