GENMUSLIM.id - Juli 2006, Berbeda dari biasanya. Malam minggu ini, Nana hanya berdiam diri di dalam kamar.
Ini pertama kalinya ia tak diajak berkencan oleh kekasihnya, Aziz. Bahkan, lelaki itu tak ada kabar sejak pagi.
Hatinya resah menunggu.
Kegalauan menimpa dirinya.
Banyak pesan ia kirim ke nomor lelaki itu, tapi tak ada satu pun yang mendapat balasan darinya.
Berulang kali ia meneleponnya, tapi tak ada jawaban.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00, tapi matanya tak jua bisa terpejam.
Ia mengambil ponselnya. Lalu ia ketikkan pesan yang akan ia kirim ke nomor kekasihnya.
“Sayang, kamu kenapa ? Jangan mendiamkanku seperti ini. Jika ada masalah, kita bicarakan baik-baik. Good night, sayangku. Tidur yang nyenyak ya!”
Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Agar Anak Berkebutuhan Khusus Bisa Belajar Cepat
Send. Pesan itu terkirim. Ia kembali mencoba memejamkan matanya. Hatinya yang sudah sedikit damai, membuatnya bisa tertidur.
Sekolah masih sepi. Hanya ada beberapa siswa yang sudah datang.
Nana berjalan di koridor sekolah dengan kepala menunduk. Ia tak mau orang lain melihat keadaan cukup aneh di matanya yang tertutup kacamata.
Menangis semalaman hingga tertidur membuat matanya berkantong hitam.