GENMUSLIM.id — Katakanlah aku yang begitu berat menanggung jarak yang membentang jauh.
Katakanlah aku yang paling perih atas menganganya luka yang kugoreskan sendiri.
Katakanlah aku yang paling merasakan pahit atas jamuan yang kuracik dan kutenggak sendiri.
Baca Juga: Cerpen Tema Patah Hati: Upaya Berdamai dengan Masa-masa yang Lalu
Piluku terus bersenandung lirih. Rumah-rumah paling meneduhkan mengusir tuan-tuannya pergi. Jam dinding tidak menyuarakan detaknya lagi.
Hanya ada aku
Dan sekelebit bayangan
Dan sisa-sisa kenangan yang dibawa serta
Kamu selalu bilang tidak ada yang pasti
Apa yang sama-sama kita rasakan kini bisa saja berubah suatu saat nanti
Sekalipun janji diucapkan berkali-kali
Sekalipun merapalkan doa-doa sepanjang hari
Dan terlepas dari itu, mafhumlah jika harapan-harapan baik akhirnya terus bersemi
Kamu pinta tunggu, kuturutkan dengan sungguh
Kamu beri sepiring asa, kuhabiskan tanpa sisa
Kamu ajarkan perihal kasih, kupelajari terus sampai fasih
Tuan, saya hendak dibagaimanakan?
Tahukah kamu, ada yang tak kunjung reda di dadaku? Sebab di sana buncahan rasa bergerilya tak henti-hentinya.
Semakin kumelawan, ia semakin menyeruak begitu dalam. Hingga acapkali kudengar hingar bingar seperti di pasar, berkoar-koar berbuat onar. Kupinta diam, kuperintahkan untuk tenang, namun segala titahku diabaikan.
Kutatap tajam wajah diri, yang ada khawatir bertabur resah menjadi-jadi. Payah sekali perempuan ini, kataku.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.