Si Bapak begitu semangat mengantarkan rujak yang berbungkus mika plastik ke arah Rey, sebaliknya pun semangat itu menular pada Rey yang tersenyum iba mendengar penuturan pedagang yang diperkirakan ya seusia ayahnya ketika masih hidup.
Baca Juga: Sepatu Hak Tinggi Jadi Trend Modis Nan Cantik Wanita Zaman Sekarang, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?
"Bapak udah lama jualan rujak?" Rey melahap mangga muda.
"Sekitar 5 tahun nak. Kehilangan orang yang saya sayangi karena kebakaran rumah, lalu merasa dunia itu hilang begitu saja. Ternyata saya juga kehilangan pekerjaan hahaha... Alhamdulillah"
Alias Rey bertaut menunjukkan keheranan usai memakan nanas yang tampak manis, setelah itu minum air mineral akan terasa pahit.
"Kenapa Alhamdulillah pak?"
Baca Juga: Masih Ingin Pacaran, Inilah Hukum Pacaran Menurut Al Quran dan Hadist? Simak Penjelasannya
"Kalau saat itu saya gak kehilangan semua yang Allah anugrahin sama saya, mungkin sekarang saya jadi Islam KTP. Sholat aja gak komplit kayaknya"
"Memang kehilangan menurut Bapak itu gimana?"
"Ketika kita merasa memilikinya. Hilang, berarti punya, kan? Sedang yang punya diri kita sendiri pun adalah Allah. Manusia kadang salah paham ketika mendapat sedih, padahal bisa jadi saat itu gak ada yang tolong, sebab Allah mau nolong kita langsung"
"Tapi justru kita lebih sedih lagi pak"
"Iya, tapi dari sana kita jadi lebih dekat sama Allah, ya kan? Ada manusia yang harus sedih dulu baru panjang doanya. Ada yang dapat bahagia dulu baru romantis sama Allah. Pada hakikatnya manusia itu pamrih"
Baca Juga: Infinix GT 10 Pro Resmi di Rilis, Ponsel Gaming Berbalut Desain yang Futuristik
"Tapi..."
"Semua di dunia ini ujian, ujian tujuannya satu, supaya kita kejer akhirat. Kalau kita sebaliknya, berarti kita tersesat nak"
