GENMUSLIM.id- Sepeninggalan orang tua dan kakak perempuannya ketika virus Corona melanda Indonesia, Rey memulai kembali kehidupan dengan sangat berupaya mencintai kehilangan yang dialami, serta selalu melibatkan Allah dalam langkah-langkahnya.
Rey selalu mencoba bangkit meski sebatang kara, membangun rasa percaya akan semua hal adalah hasil baik yang melibatkan Allah dalam perjalanannya dan juga mencintai kehilangan meski kematian datang kepada semua keluarga intinya di masa itu.
Tidak jarang Rey merasakan kesepian sepanjang satu tahun lamanya kematian datang tersebut, amat manusiawi walaupun mencoba mencintai kehilangan dengan cara melibatkan Allah dalam langkahnya,".
Usai keluarga semua pergi, pacarnya pun memutuskan Rey. Bukan karena kematian datang, melainkan mencintai kehilangan yang ia pupuk membuatnya sibuk menghibur diri dan sibuk melibatkan Allah dengan cara ibadah lebih intens lagi.
Baca Juga: Cerpen Islam Kisah Muhammad bin Musa al Khawarizmi: Bapak Aljabar dan Revolusi Matematika
Hari-hari seolah berjalan begitu saja, hambar, tiada rasa, kematian datang tanpa bicara dan mencintai kehilangan tak semanis jatuh cinta.
Rey menyusuri lorong demi lorong kampusnya, menatap dan memikirkan apa yang terjadi padanya beberapa waktu usia kematian datang pada orang tua dan kakak perempuannya.
Ia menarik napas dalam, seakan seisi bumi cukup sesak membebani dadanya, bertumpuk pada pikir dan kepalanya.
"Melibatkan Allah adalah satu-satunya yang buat aku kuat sampe di titik ini, kalo bukan karenaNya, mungkin aku udah jemput kematian datang saat ini juga"
Rey memacu motornya, menuju entah kemana. Berjalan terus, ia baru saja dipanggil dosen pembimbingnya terkait tugas akhir yang tidak jalan sama sekali.
Sudah hampir satu semester judulnya dianggurin hanya dilihatnya melalui SK judul dari jurusan, belajar mencintai kehilangan seolah menyita semua tenaganya.
Tangisannya sudah seperti tak bernapas, tiada bisa turun lagi air mata. Renungan seolah tak bisa lagi bicara apa pun, pikirannya bisu. Benar saja, kita tidak pernah memiliki apa pun di dunia, tapi ketika satu dari bagian pergi, mencintai kehilangan juga jadi sulit.
Padahal tidak ada yang dimiliki, tapi tidak ada kerelaan di hati.