GENMUSLIM.id- Pada masa lampau, di tanah yang subur dan makmur di wilayah Timur Tengah, Bani Abbasiyah berdiri sebagai dinasti yang penuh kejayaan dan kebijaksanaan.
Mereka mengukuhkan kekuasaan mereka sebagai penerus Bani Umayyah dan membawa perubahan besar bagi dunia Islam.
Pada abad ke-8 Masehi, Dinasti Abbasiyah memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad, yang kemudian tumbuh menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan yang berkembang pesat.
Khalifah pertama Dinasti Abbasiyah, Al-Mansur, berperan dalam mendirikan Baghdad sebagai ibu kota yang megah dan modern.
Ketika khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah berikutnya naik tahta, mereka melanjutkan tradisi pembangunan dan kebijaksanaan.
Salah satu khalifah terkenal, Harun al-Rashid, dikenal karena periode keemasan dalam kebudayaan dan seni di Baghdad.
Cerita "Seribu Satu Malam" adalah salah satu warisan sastra terkenal yang berasal dari masa pemerintahannya.
Selama masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, ilmu pengetahuan dan pendidikan juga berkembang pesat.
Perpustakaan Besar House of Wisdom (Bayt al-Hikmah) di Baghdad menjadi pusat pengetahuan di mana karya-karya dari berbagai bidang, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat, diterjemahkan dari berbagai bahasa ke dalam bahasa Arab.
Namun, seperti kebanyakan dinasti, masa kejayaan Dinasti Abbasiyah juga diikuti dengan tantangan dan perpecahan.
Pada abad ke-10 Masehi, kekuasaan mulai terpecah menjadi berbagai kerajaan dan dinasti kecil di berbagai wilayah.
Pada abad ke-13 Masehi, invasi Mongol menyebabkan keruntuhan Baghdad dan akhir dari kejayaan Dinasti Abbasiyah.