Pulang larut malam sembari menenteng sepatu futsal dengan pakaian yang kotor dan bau keringat.
Aku yakin kalau Kak Laras melihatku begini, sudah pasti dia akan memarahiku habis-habisan. Kakak perempuanku itu memang galak dan cerewet.
Aku berjalan begitu pelan tanpa suara sedikitpun, aku yakin dia sudah tidur atau mungkin sedang berada di dalam kamarnya. Asyik dengan novel-novel roman picisan kesukaannya itu. Memuakkan.
Baca Juga: Ketika Aku Mati, Cerpen Kehidupan Tentang Kematian Datang Kepada MakhlukNya
"Bagus! Enggak usah pulang aja sekalian! Bikin khawatir orang aja terus kerjaannya!"
Aku salah. Ternyata singa betina itu belum tidur dan dia sudah berada di dalam kamarku bukan di kamarnya.
Aku terkejut bukan main, tetapi berusaha untuk tetap tenang. Aku melemparkan senyuman terbaik yang aku punya.
"Itu nanggung tadi main futsalnya, Kak. Emak sama Bapak ke mana? Udah tidur, Kak?"
"Ngeles aja terus! Pake nanya Emak sama Bapak. Mereka masih di rumah Nenek. Landai si bujang tengil bisa enggak, sih, kamu kalau main itu jangan kelewatan. Bisa kan, dilanjut besok? Enggak inget kalau punya rumah apa? Kerjaannya bikin orang khawatir terus tiap hari!"
Baca Juga: Cerpen Anak Bertemakan Olahraga: Ditto dan Keinginannya Untuk Bermain Sepak Bola
Aku sudah bilang, kan? Kakakku cerewet dan galak. Ya, begitulah. Malam ini aku benar-benar menjadi target kemarahannya.
Aku tidak berniat melawan dan membiarkan dia memarahiku sepuasnya.
Aku tahu, begitulah cara kakakku mencintai dan menyayangi adiknya. Bahasa cinta seorang kakak meskipun kadang terasa menyebalkan.
"Maaf, Kak. Janji enggak gitu lagi. Landai salah," ucapku kemudian.
"Capek kakak dengar janji manismu itu, Ndai. Kayak mulut buaya-buaya di roman picisan yang kakak baca, enggak bisa dipegang emang!"
Artikel Selanjutnya
Cerpen Romansa Part 5: Cinta Seorang Suar untuk Hening Terekam Oleh Waktu, Terikat Janji Bersama
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Istimewa
Tags
Artikel Terkait
-
Cerpen Romansa Part 5: Cinta Seorang Suar untuk Hening Terekam Oleh Waktu, Terikat Janji Bersama
-
Kisah Seorang Di Titik Mencintai Kehilangan dengan Melibatkan Allah, Cerpen Series Aini: Ketika Menerima
-
Menyusuri Kehidupan Jalanan, Cerpen Kehidupan: Cerita di Balik Dinding
-
Cerpen Teknologi: Kisah Perkembangan GPU dari Grafis Sederhana ke Kekuatan Komputasi Modern
-
Cerpen Islam Kisah Utsman bin Affan: Cahaya Kedermawanan dan Kekhalifahan dalam Sejarah Islam