khazanah

Membaca Pemikiran Cendekiawan Islam Kuntowijoyo Tentang Perlunya Otokritik di Internal Muslim

Jumat, 15 September 2023 | 19:50 WIB
Sosok Kuntowijoyo yang mempunyai pemikiran luar biasa, yang harus dibaca oleh umat Islam ((GENMUSLIM.id/dok: screenshoot dari akun instagram @paperplanebookstore))

GENMUSLIM.id - Selain dikenal sebagai sejarawan, Kuntowijoyo juga memberikan sumbangsih pemikiran yang perlu dikaji dan dibaca oleh umat Islam hari ini, sebab terdapat butir-butir pemikiran yang menemukan relevansinya bagi kehidupan umat Islam hari ini.

Kuntowijoyo membangun argumentasi pemikiran yang dijangkarkan oleh struktur pandangan dunia Tauhid, yang beliau sebut dengan epistemologi relasional, di mana umat Islam ini bergerak, berkontribusi, dan berintelektual atas dasar iman Islam, yang kemudian memunculkan teori yang dicetuskannya, yakni Ilmu Sosial Profetik.

Ilmu Sosial Profetik yang dicetuskan oleh cendekiawan Islam Kuntowijoyo ini didasarkan pada pemikiran transendensi, liberasi, dan humanisasi yang juga disebut sebagai pemikiran alternatif dalam konteks ilmu-ilmu sosial humaniora.

Dikatakan sebagai pemikiran alternatif, sebab ‘kaedah baku’ ilmu sosial humaniora yang dominan pada hari ini mengatakan, struktur (basis material) menentukan suprastruktur (kesadaran dan keyakinan), oleh Kuntowijoyo, maka diubahlah ‘kaedah baku’ tersebut menjadi suprastruktur (kesadaran dan keyakinan) menentukan struktur (basis material).

Baca Juga: Membaca Pemikiran Rasjidi, Cendekiawan Islam yang Terkenal Memberi Catatan Kritis Atas Sekularisme (Part 5)

Di dalam buku Identitas Politik Umat Islam, Kuntowijoyo mengatakan, bahwa suprastruktur yang teridiri dari sebuah kesadaran atau keimanan, diupayakan menjadi dasar untuk berintelektual dan bergerak, yang kemudian mempunyai tujuan yang bermanfaat pada umat Islam dan umat manusia pada umumnya.

Di dalam tujuan dan dasar Ilmu Sosial Profetik itu terdapat tujuan liberasi atau pembebasan dan humanisasi atau kemanusiaan. 

Semuanya didasarkan pada transendensi atau ketauhidan, iman menghasilkan ketaatan pada syariat-Nya, dan mempunyai dampak yang bermanfaat bagi umat Islam dan rahmat semesta alam.

Namun, dari pembacaan yang luas dan analisis yang tajam dari Kuntowijoyo, ada problem di internal umat Islam yang perlu dikritik, agar menjadi sebuah perbaikan ke depannya.

Baca Juga: Pemikiran Hassan Hanafi Mengenai Tantangan dan Kolonialisme Barat Terhadap Dunia Islam (Part 1)

Kritik ini bukan ditujukan pada agama Islam, tetapi kepada umat Islam itu sendiri, yang dalam pandangan Kuntowijoyo masih abai atau latah terhadap isu-isu struktural, dan kalah terhadap gerakan lain yang tanggap terhadap isu-isu demikian.

Menurut pemikiran Kuntowijoyo mengenai otokritik juga, ketika berpihak pada orang-orang tertindas yang sebagian besar umat Islam sendiri juga, bukan berarti kita memadukan antara ide-ide Marxisme dengan Islam, tapi untuk mewujudkan salah satu perintah dalam ajaran Islam, yakni membela kebenaran Islam dan orang-orang yang dilemakan.

Membela orang-orang tertindas, orang-orang lemah, membersamai mereka dan mengadvokasi korban dari sistem yang menindas, sudah seharusnya jadi salah satu agenda dari gerakan Islam.

Baca Juga: Membaca Pemikiran dan Sikap Kritis Cendekiawan Islam Rasjidi Tentang Ideologi Komunisme (Part 1)

Halaman:

Tags

Terkini