Sejarah Pemikiran Islam, Ketika Imam Al Ghazali Mengkaji Filsafat Secara Mendalam, Sebuah Pengantar (Part 2)

Photo Author
- Jumat, 8 September 2023 | 09:50 WIB
Foto ilustrasi Imam al Ghazali yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam. (GENMUSLIM.id/dok: pixabay.com/muneeralismaili)
Foto ilustrasi Imam al Ghazali yang mempunyai pemikiran Islam yang mendalam. (GENMUSLIM.id/dok: pixabay.com/muneeralismaili)

GENMUSLIM.id-Meski lahir dari keluarga yang sederhana, namun semangat Imam Al Ghazali dalam menuntut ilmu sangatlah luar biasa, ketika tumbuh dewasa, beliau salah satu cendekiawan Islam berpengaruh, yang butir-butir pemikiran Islamnya sampai sekarang masih dikaji di tingkat pesantren hingga perguruan tinggi.

Tokoh jenius ini memang serba bisa, Imam Al Ghazali menguasai ilmu kalam, fiqh, ushul fiqh, filsafat, psikologi, tasawuf, dan masih banyak lagi, sehingga namanya tetap dikenang sampai sekarang, pemikiran beliau dikaji oleh umat Islam sendiri maupun dari kalangan orientalis yang berada di kampus-kampus Eropa dan Amerika.

Ketika hendak mengkritik sebagian pemikiran filsafat yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang benar dan lurus, Imam Al Ghazali mendalami ilmu filsafat dengan sangat tekun, sabar, ulet, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melayangkan kritik, sebuah sikap disiplin ilmiah yang sangat luar biasa.

Baca Juga: Cerpen Islami: Apa sih Manfaat Zakat untuk Orang yang Membayarnya? Ini Perumpamaannya!

Di dalam buku Syafi’iyah Asy’ariyah, Sejarah, Hubungan dan Perkembangan di Dunia Islam, Ali Muhammad  Ash Shallabi mengatakan, tulisan ahli filsafat Muslim ini disengaja dibuat rumit, agar memberi batas dengan masyarakat awam, mungkin juga sebagai ciri khas filsafat yang menggunakan gaya bahasa penuh simbolis, dan barangkali juga memang tidak bisa menyederhanakan bahasa yang digunakan, oleh sebab itulah Imam Al Ghazali bersikap hati-hati sebelum melayangkan kritik.

Ketika sudah berusaha mempelajari filsafat dengan sangat tekun dan hati-hati, Imam Al Ghazali menulis sebuah kitab yang membahas tentang filsafat beserta teori-teorinya maupun filsafat dengan masalah-masalahnya, kitab tersebut berjudul Maqashid Al Falasifah.

Menurut Ash Shallabi, Imam Al Ghazali menyajikan dengan bahasa yang mudah dipahami tapi menyentuh jantung pembahasannya, tidak keluar konteks, dengan kata lain bisa menyajikan sebuah argumentasi filosofis yang tidak sanggup dilakukan oleh tokoh-tokoh filsafat kala itu.

Baca Juga: Sejarah Pemikiran Islam, Ketika Imam Al Ghazali Mengkaji Filsafat Secara Mendalam, Sebuah Pengantar (Part 1)

Setelah berhasil menyelesaikan kitab Maqashid Al Falasifat, Imam Al Ghazali dihormati dan disegani oleh para ahli filsafat kala itu, yang sudah barang tentu ketika hendak melakukan kritik terhadap butir-butir pemikiran filsafat, gagasannya akan lebih diterima dan dengan mudah memenangkan sebuah pertarungan intelektual.

Dengan kata lain juga, Imam Al Ghazali sanggup melakukan gerakan intelektual yang hebat, sebab beliau sanggup;

Menghilangkan kesan menakutkan dari filsafat dan menjadikannya bisa dijangkau serta dapat dicena.

Imam Al Ghazali mampu mengidentifikasi filsafat dengan cermat, mana yang bertentanagan dengan ajaran Islam dan mana yang tidak bertentangan dengan Islam.

Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islam: Tali Kasih Silaturahmi

Capaian-capaian intelektual yang diraih Imam Al Ghazali ini merupakan respon pada zamannya, di mana ada pihak yang menyanjung-nyanjung filsafat dan menghina Islam, di satu pihak ada umat Islam yang niatnya sudah benar dalam membela Islam, tapi belum memahami duduk perkara secara jelas, rinci, serta tepat, dan Imam Al Ghazali mengambil posisi yang tepat, dengan mengkritik pemikiran filsafat yang bertentangan dengan ajaran Islam dengan modal ilmu yang matang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X