Perang Khaibar: Sejarah Kota Khaibar dan Pengkhianatan Yahudi Terhadap Rasulullah SAW., Yuk Muslim Wajib Baca!

Photo Author
- Sabtu, 27 Januari 2024 | 12:38 WIB
Ilustrasi mengenai Perang Khaibar ((GENMUSLIM.id/dok: tangkapan layar akun instagram dr.anggaprasetya))
Ilustrasi mengenai Perang Khaibar ((GENMUSLIM.id/dok: tangkapan layar akun instagram dr.anggaprasetya))

Sehingga secara spontan wanita muslimah tersebut berteriak.

Seorang laki-laki muslim yang ada di dekatnya melompat ke arah pengrajin dan membunuhnya.

Orang-orang Yahudi lainnya mengikat laki-laki muslim itu dan membunuhnya.

Baca Juga: Kisah Inspiratif dari Perempuan Pemberani: Nusaibah binti Ka'ab, Perisai Rasulullah di Medan Perang, Berikut Kisahnya

Kejadian ini disebarluaskan orang-orang muslim kepada sesamanya, dan mereka siap untuk menyerang orang-orang Yahudi Bani Qunaiqa dan akhirnya terusir dari Madinah.

Pengkhianatan kedua dilakukan oleh Bani Nadhir.

Ibnu Ishaq berkata: Rasulullah saw. mendatangi Bani Nadhir untuk meminta bantuan diyat bagi dua korban dari Bani Amir yang dihabisi oleh Amr bin Umaiyyah adh-Dhamri karena jaminan perlindungan Rasulullah saw

Saat itu terdapat persekutuan dan perjanjian antara Bani Nadhir dan Bani Amir.

Ketika Rasulullah saw. sampai di tempat Bani Nadhir, mereka berkata: “Wahai Abu al-Qasim kami akan berusaha membantumu.”

Lalu orang-orang Bani Nadhir berkumpul dan bersekongkol untuk membunuh Rasulullah SAW.

Tiba-tiba Amr bin Jahasy naik ke atas rumah untuk menjatuhkan batu besar ke atas kepala Rasulallah. Atas izin Allah SWT., malaikat Jibril memberitahu rencana mereka.

Seketika Rasulullah SAW bangkit dari duduknya dan pulang ke Madinah.

Setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan orang-orang muslim untuk memerangi orang-orang Nadhir.

Beliau akhirnya memutuskan untuk mengusir mereka.

Pengkhianatan terakhir orang-orang Yahudi sebelum Perang Khaibar dilakukan oleh  Bani Quraizhah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X