Ali menyadari ketakutan kucing itu dan segera memangkunya.
"Maaf Kak, memangnya ini kucing Kakak?" tanya Ali pada remaja putri yang tak berkerudung itu.
"Iya, itu kucingku. Aku sedang buat video, dia malah kabur," kata perempuan itu masih kesal.
"Wah, Kakak buat video apa?" tanya Bona tertarik.
"Oh itu, aku buat video tentang makanan pedas untuk kucing ini. Baru juga level 23 sudah kabur," gerutu si perempuan itu.
"Waduh level 23?" tanya Hafizh heran.
"Iya, setiap level, satu sendok sambal cabe rawit. Ini episode baru, sebelumnya aku membuat video berapa lama kucing ini bertahan di bawah air tanpa bernapas," papar perempuan itu dengan bangganya.
"Pantas saja kucing ini kabur, Kakak sudah berbuat dzalim kepadanya!" Tiba-tiba Ali berteriak.
"Lho, kenapa kamu yang marah? Itu kan kucingku, suka-suka aku lah! Sini kembalikan!"
Perempuan itu berebut kucing dengan Ali.
"Tidak mau! Kucing ini baru saja kuobati!"
Mereka bahkan hampir saja adu badan, kalau tidak segera dilerai oleh Bona, Haidar, dan Hafizh.
"Berhenti!" Teriak Bona membuat keduanya tersentak.