Terlibat Pertengkaran Hebat dalam Rumah Tangga, Ini Hukum Wanita Muslimah Diamkan Suami! Simak Selengkapnya

Photo Author
- Minggu, 10 September 2023 | 20:45 WIB
Hukum Wanita Muslimah Diamkan Suami (Foto: Genmuslim/dok: Pinterest @Pecihitam.org)
Hukum Wanita Muslimah Diamkan Suami (Foto: Genmuslim/dok: Pinterest @Pecihitam.org)

 
GENMUSLIM.id - Setiap wanita muslimah pasti mendambakan suami yang mampu membimbing dengan kasih sayang dan bertanggung jawab.
 
Tetapi suami yang didambakan wanita muslimah bukanlah Rasulullah dengan segala keagungannya.
 
Maka tak jarang jika ada perselisihan antara wanita muslimah yang berstatus istri dengan suami dalam hubungan rumah tangga.
 
Rumah tangga diibaratkan kapal ditengah laut yang kadang kala ombak datang menerjang.
 
 
Suami dan istri harus mampu mempertahankan rumah tangga agar tak mudah goyah.
 
Komunikasi antara suami istri harus dijalin dengan kuat untuk menghindari kesalah pahaman yang tak kunjung usai.
 
Banyak istri yang akhirnya lebih memilih untuk berdiam diri dari pada mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu.
 
Selain menghindari konflik, apa hukum istri mendiamkan suami? 
 
Rumah tangga tanpa komunikasi, apalagi diisi dengan amarah akibat pertengkaran, tentunya tidak akan ada keberkahan didalamnya.
 
Ketika terjadi perselisihan, manfaatkan waktu untuk saling introspeksi diri.
 
Introspeksi dengan kesalahan yang telah diperbuat dan menyelesaikannya agar masalah yang ada tak semakin besar.
 
Ketika wanita muslimah ada masalah rumah tangga sebaiknya hindari untuk mendiamkan suami, cobalah cara lain yang lebih efektif.
 
Wanita muslimah yang menjadi istri hendaklah bersabar dengan kesabaran yang tiada batasnya.
 
Tidak ada wanita muslimag yang kuat memikul beban melainkan orang yang sabar dan mengenal Allah SWT. 
 
قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
 
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Q.S. Az Zumar: 10)
 
Syekh Assa’di menjelaskan, “Sabar mencakup seluruh macam kesabaran, yaitu sabar dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan sehingga ia tidak mengeluh, sabar dalam menahan diri dari maksiat sehingga ia tidak melakukan perbuatan maksiat, dan sabar dalam taat kepada Allah sehingga ia menjalankan kewajibannya." (Tafsir As Saa'di : 720)
 
Wanita muslimah yang senantiasa bersabar atas perlakuan suami yang terkadang menyakiti hati, sebenarnya memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah ladang ibadah. 
 
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
 
“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Q.S Al Mulk ayat: 2)
 
Ada baiknya setelah terjadi perselisihan, wanita muslimah yang menjadi istri tersebut memberikan nasihat kepada suami.
 
 Berikut adalah beberapa adab yang harus diperhatikan wanita muslimah ketika menasihati suaminya:
 
1. Luruskan Niat. 
 
Niatkan menasihati semata-mata untuk melaksanakan perintah Allah dan mencegah setan menang atas perselihan yang terjadi.
 
Jangan sampai setan menang dengan memisahkan hubungan suami istri yang dilandasi kemarahan.
 
2. Lemah Lembut. 
 
Wanita muslimah hendaklah menasihati suami dengan cara yang lemah lembut.
 
Rasulullah SAW menegaskan, “Sesungguhnya tidaklah lemah lembut mengiringi sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan berubah menjadi buruk." (H.R.Muslim 16/493)
 
3. Pilih Tempat dan Waktu yang Tepat
 
Wanita muslimah wajih memperhatikan situasi yang tepat.
 
Bisa jadi suami belum siap mendengar nasihat karena ia sedang dalam masalah lain atau memang bukan waktu dan tempat yang sesuai untuk memberi nasihat.
 
Jika nasihat tersebut diberikan saat situasi tidak baik, bisa jadi memperkeruh keadaan.
 
4. Memberi Kesempatan. 
 
Mengubah watak dan perilaku seseorang tidaklah mudah karena membutuhkan waktu dan proses. 
 
Sehingga, wanita muslimah yang menjadi istri harus menambah kesabaran untuk menanti perubahan dari suaminya.
 
 
5. Berdoa dan Tawakal.
 
Wanita muslimah senantiasa memanjatkan doa untuk suami agar selalu diberikan hidayah oleh Allah. 
 
Kemudian tawakal yang sebenar-benarnya dan yakin Allah menjadi penolongnya.***
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Andre Fauzan Nasution, SH

Sumber: Tafsir As Saadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X