Baca Juga: Kamu Sering Overthinking? Simak 6 Cara Ampuh Mengatasi Overthinking Menurut Habib Husein Jafar
Nino dan teman-temannya mengamati bendungan dan menuliskan laporan dengan rumus 5W+1H.
Banjir terakhir kali baru terjadi sebulan yang lalu dan terlihat masih sisa puing-puing terbawa rus, belum lagi ada rinso, sedap, indomie, enak, dan sinar dunia yang mengambang jelas di depan Nino.
Teman-teman Nino asyik mencatat sampai di saat semua terpecahkan konsentrasinya ketika Nino bertanya bagaimana warga saat terkena banjir.
“Pas kompleks kita banjir semua ke rumahnya di atas” jawab Kevin.
Baca Juga: Bolehkah Wanita Muslimah Sholat Tanpa Mengenakan Mukena, Bagaimana Hukumnya, Begini Penjelasannya!
“Rumahku sering banjir, tapi kan aku bukan warga sini” ujar Roni.
Semua saling pandang dan saling menatap. Ada sebuah ide yang akhirnya meluncur dari pikiran Nino dan ia sampaikan dengan antusias kepada teman-temannya.
Bukan sembarang ide, melainkan mereka ingin bermain peran simulasi banjir. Merasakan apa yang dirasakan warga sehingga bisa menuliskan jawaban yang dibuat Nino tersebut.
Akhirnya mereka membagi peran, kevin dan Nino menjadi hansip yang berjaga, Riko menjadi Pak RT dan Roni menjadi pembawa berita banjir ke warga yang diperankan oleh sisa teman-temannya yang berjumlah lima orang lagi.
Baca Juga: Bolehkah Wanita Muslimah Sholat Tanpa Mengenakan Mukena, Bagaimana Hukumnya, Begini Penjelasannya!
Semua bersiap dan mendalami perannya hingga simulasi pun dimulai.
“BANJIRRRR!!! BANJIR!”
“BANJIRRRR!!! BANJIR!”
“MENGUNGSI CEPAT! BANJIR!!!”
