Dari deskripsi di atas, bisa dikatakan jika Nicollo Machiavelli menekankan politik itu harus lepas dari moralitas agama, sebab jika politik itu tunduk pada moralitas agama, menurut Nicollo Machiavelli kekuasaan itu tidak dapat diraih.
Pemikiran politik Nicollo Machiaveli memang lahir ketika segala keburukan mendominasi panggung politik Eropa kala itu.
Nicollo Machiavelli melihat dan terlibat langsung, jika kekuasaan bisa diraih dengan tipu muslihat dan kekuatan yang mengguncang pihak-pihak lawan.
Pemikiran politik Nicollo Machiavelli memang perlu dikritik, sebab menekankan menghalalkan segala cara.
Di dalam buku Pemikiran Politik di Negeri Barat, Deliar Noer menjelaskan, jika pemikiran Nichollo Machiavelli tersebut berbeda dengan pemikiran poltik setelahnya, seperti Thomas Hobbes, John Locke, maupun Rousseau.
Ketiganya menekankan jika pemerintahan haru dari rakyat, oleh rakyat, dan mewakili aspirasi rakyat, bukan dengan menakuti rakyatnya maupun menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan..
Dikutip republika.id, Imam al Ghazali mengatakan, jika kekuasaan politik itu harus dilandasi dengan aturan dan moralitas agama, demi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berkah dunia dan akhirat, aman, harmonis, dan terciptanya keadilan sosial.
Imam al Ghazali juga menekankan jika pemimpin negara beserta birokrasinya itu harus mencontoh Rasulullah SAW, seperti sifat amanah, jujur, cerdas, maupun menyampaikan apa adanya.
Empat pilar moralitas itu tersebut harus dipegang teguh oleh negarawan-negarawan Muslim pada khususnya dan umat Islam serta warga negara pada umumnya.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.