Muslimah Harus Tahu, Ingin Eksis di Depan Publik Ternyata Merupakan Fitrah sebagai Manusia, Baca Selengkapnya!

Photo Author
- Jumat, 22 September 2023 | 09:20 WIB
Menjadi eksis ternyata juga fitrah bagi muslimah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:Freepik.com / Kamran Aydinov))
Menjadi eksis ternyata juga fitrah bagi muslimah ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:Freepik.com / Kamran Aydinov))

GENMUSLIM.id - Menjadi muslimah yang paham agama kita harus mengetahui batas-batas syariat yang boleh atau tidak untuk dilanggar, termasuk bagaimana hukum wanita muslimah yang ingin eksis di depan publik.

Wanita muslimah memiliki kecenderungan untuk merasa bahagia ketika mendapat pujian, atau pengakuan dari publik jika mereka cantik dan menarik, oleh karena itu banyak yang berlomba untuk menjadi eksis.

Ternyata pengakuan tentang keberadaan diri sebagai seorang manusia merupakan sebuah fitrah baik bagi muslim ataupun muslimah, namun yang perlu digarisbawahi adalah siapa yang mengakuinya.

Kebanyakan yang terjadi adalah para wanita muslimah ingin eksis di dunia nyata maupun di dunia maya justru karena ingin diakui oleh orang lain, padahal yang lebih penting adalah seorang muslimah tersebut dapat menyadari diri dan keberadaan dirinya sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Waspada Love Scamming, Simak Tips-Tips Berikut Ini Agar Muslimah Terhindar Dari Penipuan Berkedok Cinta

Penting bagi muslimah untuk menyadari keberadaan dirinya baik sebagai manusia individu, makhluk sosial, ataupun sebagai hamba Allah SWT dengan kewajiban-kewajiban syariatnya.

Kemampuan menyadari diri ini menjadi salah satu ciri yng membedakan manusia dengan hewan.

Kemampuan menyadari diri ini mampu menyebabkan manusia menempatkan dirinya saat berinteraksi dengan lingkungannya, baik sebagai pribadi maupun nonpribadi.

Kemampuan yang disebut oleh Drijakarta dalam buku karya Umar Tirtaraharja dan La Sulo Pengantar Pendidikan sebagai kemampuan “meng-Aku” ini merupakan sebuah upaya untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang ada pada aku, kemudian memahami potensi tersebut dan menjadikannya sebagai kekuatan yang dapat dikembangakan sehingga aku aku dapat berkembang ke arah kesempurnaan diri.

Kenyataan ini memiliki implikasi pedagogis, yaitu keharusan pendidikan untuk membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan meng-Aku, artinya pendidikan diri sendiri yang oleh Langeveld disebut self forming perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para pendidik.

Baca Juga: Hati-hati Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya Berikut Ini Agar Muslimah Terhindar Dari Penipuan Berkedok Cinta

Adanya manusia bukan “ber-ada” seperti hewan di dalam kandang atau tanaman di ladang, melainkan “meng-ada” di muka bumi.

Kemampuan manusia bereksistensi ini membuat manusia tidak hanya menjadi onderdil dari lingkungan, melainkan juga menjadi manajer terhadap lingkungannya.

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan, peserta didik dibiasakan untuk belajar dari pengalamannya, mengantisipasi sesuatu keadaan atau peristiwa, belajar melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan, serta mengembangkan daya kreativitas sedini mungkin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X