GENMUSLIM.id – Pernahkah kamu mengambil sebuah keputusan penting, tetapi orang-orang disekitarmu tidak mendukung?
Atau pernahkah kamu mengambil sebuah keputusan penting, tetapi keputusan tersebut bukan pilihan hatimu melainkan mengikuti pendapat orang lain?
Sebagai makhluk sosial yang serba hidup dengan mementingkan citra atau sering diistilahkan dengan menjaga image, terkadang sangat memengaruhi seseorang dalam setiap mengambil sebuah keputusan penting dalam hidupnya.
Pasalnya, orang-orang yang mementingkan citra atau menjaga image tersebut, selalu ‘mengorbankan perasaan’ ketika mengambil sebuah keputusan penting demi terlihat baik di mata orang-orang sekitar.
Baca Juga: Darurat Begal! Berikut Rangkuman Tips Trik Anti Begal
Dilansir Genmuslim dari halosehat.com, Jumat, 21 Juli 2023, pola hidup seperti in (mengambil sebuah keputusan penting berdasarkan pendapat orang lain) pada dasarnya merupakan pertanda kematangan pola pikir untuk menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai lingkungan masyarakat.
Akan tetapi, sikap bila terus-terusan mengambil sebuah keputusan penting berdasarkan penilaian orang lain, justru hidupmu akan terus dikendalikan kecemasan soal pendapat orang lain.
Dalam istilah ilmu mental health, ‘penyakit ketergantungan’ pendapat orang lain dalam mengambil sebuah keputusan penting disebut Self Conscious.
Self Conscious bisa diartikan sebagai sebuah kondisi emosi dimana alam bawah sadar manusia dipengaruhi oleh pendapat orang lain di sekitarnya.
Orang yang terkena ‘sindrom’ Self Conscious hampir bisa dipastikan hidupnya tidak akan sehat secara psikis.
Mirisnya, Ahmad Rifai Rif’an dalam Buku yang berjudul “Terserah Orang Mau Bilang Apa” mengungkapkan bahwa ‘sindrom’ Self Conscious banyak menjangkiti anak-anak muda.
Contoh kasus adalah saat memilih jurusan untuk kuliah, ada banyak anak-anak muda yang sebenarnya punya minat dan bakat dibidang Sastra.
Namun, karena pendapat orang lain yang mengatakan bahwa jurusan Sastra itu nggak prospek, nggak punya masa depan yang cerah, dan kalimat-kalimat satir lainnya sehingga ia rela mengorbankan minat dan bakatnya dengan mengambil jurusan sesuai pendapat orang lain.