opini

Ulasan Buku Voltaire: Candid, Pentingnya Mempunyai Rasa Kritis! Jangan Jadi Murid yang Fanatik Buta

Kamis, 10 Agustus 2023 | 13:25 WIB
Ulasan Novel Candide karya Voltaire Si murid yang fanatik buta ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Gani Islahudin))

GENMUSLIM.id – Kali ini ulasan novel dari Voltaire berjudul ‘Candid’.

Novel yang cukup menggelitik karena novel ini mengisahkan tentang seseorang yang fanatic buta terhadap gurunya.

Sekilas tentang Voltaire, nama sebenarnya Francois-Marie Arouet (1694-1778) adalah seorang pengarang besar Perancis abad ke-18 yang dikenal di seluruh dunia.

Voltaire mengabadikan enam puluh tahun hidupnya yang panjang untuk menulis beberapa karya sejarah yang didasari penelitian dan dokumen otentik, karya filsafat, kritik sastra, pamflet - pamflet yang berisi gagasan politik, serta hikayat -hikayat filosofis.

Baca Juga: Ditugasi Menangani Perundungan Malah Dibully, Guru Konseling di Korsel Bunuh Diri Diteror Orang Tua Siswa

Diantara semua karya -karya yang bernilai tinggi dan yang mengangkatnya menjadi anggota Academire Francaise, anehnya justru hikayat -hikayat lah yang sampai masa kini masih tetap dibicarakan orang dan dianggap sebagai “merk” pengarangnya mungkin karena unik.

Dongeng -dongeng seperti Si Lugu, Suratan Takdir dan Salah satunya adalah Candide ou l’Optimisme (1759) ditulis pada masa tua untuk menghibur teman - temannya dalam pertemuan silaturahmi.

Dongeng Voltaire ini menceritakan pengalaman Candide setelah diusir dari istana Baron Thundr-ten-Tronckh, tempat nyaman masa kecilnya.

Dimana ia mendapatkan pendidikan dari guru filsafatnya Tuang guru Pangloss, dalam bahasa Yunaninya Pangloss artinya “tukang omong besar tentang segala hal”.

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Generasi Penerus Bangsa, Wajib Diajarkan Guru PAI di Sekolah

Candide diusir gara -gara hal yang sepele saja, yaitu karena ia berani mencium Cunegonde, putri sang Baron.

Candide sendiri bercerita tentang seorang yang lugu dan polos sesuai dengan namanya, sangat penurut dan menyerap ajaran gurunya, fanatik secara membabi buta: bahwa semuanya terbaik dalam dunia yang mungkin diciptakan.

Ia berpetualangan dari satu negeri ke negeri yang lain, setiap negeri yang disinggahinya selalu mendapat kemalangan demi kemalangan; bertemu dengan pasukan Bulgaria dan dipaksa berperang, menyaksikan pembantaian manusia, dan kemudian di negeri Belanda melihat berbagai bentuk kemunafikan manusia.

Seperti yang dikisahkan, Candide adalah seorang murid yang sangat fanatik pada gurunya.

Halaman:

Tags

Terkini