GENMUSLIM.id - Di Pulau Jawa, Islam telah menjadi agama mayoritas yang sudah melewati sejarah yang sangat panjang dari Islamisasi, periode kesultanan beridiri tegak, perjumpaan dengan kolonialisme Barat, hingga paska kemerdekaan.
Sebagaimana kasus Islam di Pulau Sumatra, di Pulau Jawa juga terjadi pola yang kurang lebih sama, yakni diawali proses Islamisasi, pembentukan komunitas Muslim yang solid dan kuat, hingga pembentukan kesultanan sebagai ekspresi politik masyarakat Islam waktu itu.
Di Pulau Jawa juga telah berdiri kesultanan Islam yang cukup banyak, diawali Demak, Banten dan Cirebon di Jawa Barat, Giri-Gresik, Kudus, Pajang, hingga Mataram.
Sebagaimana diterangkan oleh De Graf di dalam bukunya yang berjudul Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa; Kajian Sejarah Politik Abad ke 15 dan 16, bahwa pada paruh abad ke-16 telah muncul kekuatan politik Islam yang besar, yakni Mataram Islam.
Kerajaan atau kesultanan Islam Mataram ini berdiri di pedalaman Jawa, tepatnya berada di wilayah yang sekarang disebut Yogyakarta dan Surakarta.
Raja pertama yang memerintah Mataram Islam ialah Panembahan Senopati, yang berkuasa pada tahun 1584-1601.
Secara periode sejarah, Mataram Islam berdiri setelah Demak runtuh dan Pajang mulai mengalami kemunduran.
Dalam tradisi Jawa, berdirinya Mataram Islam tidak dapat dipisahkan dari Demak dan Pajang.
Dua kesultanan, baik Demak maupun Pajang ini dipercaya menjadi pewaris Majapahit, yang kemudian dilanjutkan Kesultanan Mataram.
Munculnya Mataram sendiri berpengaruh besar bagi perubahan panorama politik di Jawa.
Sejak awal berdirinya, Mataram mengklaim dirinya sebagai satu-satunya kerajaan yang sah di seluruh Jawa.
Karenanya ekspansi teritorial, khususnya di wilayah-wilayah pesisir di mana ulama menjadi penguasa sekaligus pedagang merupakan perhatian utama para raja Mataram Islam.