GENMUSLIM.id- Ilmuwan Muslim yang bernama Al Farghani ini hidup ketika peradaban Islam Kekhalifahan Abbasiyah mencapi kejayaannya di bidang sains, teknologi, filsafat, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya.
Oleh sebab itu, tak mengherankan jika ilmuwan Al Farghani mempunyai capaian-capaian intelektual yang sangat luar biasa, yang tidak hanya dikenal di dunia Islam, tetapi juga di dunia Barat maupun kawasan Timur Jauh.
Dilansir Genmuslim dari Sejarah Islam yang Terlupakan, D Agustina Kamis, 21 September 2023 bahwa meskipun Al Farghani bukan keturunan Bangsa Arab, tetapi Kekhalifahan Islam Abbasiyah tidak memandang hal tersebut, yang terpenting seorang ilmuwan bisa berkontribusi bagi dunia ilmu pengetahuan dan bisa mendatangkan manfaat kepada segenap umat manusia.
Dengan kata lain, contoh di atas telah meruntuhkan tesis sebagian orientalis yang mengatakan, jika agama Islam dan peradabannya hanya cocok untuk Bangsa Arab.
Namun, fakta sejarah tidak memperlihatkan sebagaimana yang dituduhkan oleh sebagian besar orientalis, justru Islam dan peradabannya mengayomi dan memberikan kesempatan bagi warga negara yang berbeda bangsa, ras, suku, hingga agama, untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Melanjutkan pembahasan artikel sebelumnya, yang juga mengutip di buku Sejarah Islam yang Terlupakan, Agustina mengatakan, setelah Al Farghani berhasil menyelesaikan proyek penelitiannya di bidang astronomi, dan menulisnya dalam bentuk buku yang berjudul al- Harakat as-Samaniyyah wa Jawami Ilm an-Nujum (Gerakan Benda-benda Langit dan Kumpulan Ilmu Perbintangan), Al Farghani mendapat penghargaan luar biasa dari khalifah, umat Islam dan warga negara non-Muslim kala itu.
Karya Al Farghani di bidang astronomi juga menembus ke jantung Benua Eropa, dan sangat berpengaruh di akademis Eropa kala itu.
Baca Juga: Imam Ahmad bin Hanbal Ilmuwan Produktif dari Baghdad Pendiri Mazhab Hanbali dan Penulis Musnad Ahmad
Dalam beberapa hal, tulisan dan teori Al Farghani memang mengadopsi sejumlah teori Ptolemeus, tetapi Al Farghani juga mengembangkan lebih lanjut hingga membentuk teorinya sendiri.
Karya Al Farghani yang berjudul Al Harakat as Samawiyyah wa Jawami Ibn an Nujum juga diterjemahkan dalam banyak bahasa.
Ada yang menerjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi The Elements of Astronomy, ada pula yang menerjemahkan dalam bahasa Latin, tepatnya pada abad 12.
Setelah beberapa dekade selanjutnya, Dante melengkapi karya Al Farghani ini dengan menambahkan pendapatnya tentang astronomi dan memasukkan karyanya yang berjudul La Vita Nuova.
Seorang ilmuwan beragama Yahudi yang bernama Jacob Anatoli juga menerjemahkan karya Al Farghani ke dalam bahasa Ibrani.
Pada tahun 1669, Jacob Golius menerbitkan teks Latin yang baru, bersamaan karya Al Farghani telah beredar di kalangan para ilmuwan.
Selain di bidang astronomi, Al Farghani juga aktif di bidang lain, seperti teknik dan pengawas pada sebuah proyek pembangunan kanal.
Seorang ilmuwan yang bernama Tughri Birdi berkata bahwa Al Farghani pernah ikut melakukan pengawasan pada proyek pembangunan Great Nilometer di Kairo Lama (861).
Jika ditarik kesimpulan mengenai perjalanan intelektual dan capaian Al Farghani, memang sangat luar biasa, di mana dia lahir bukan dari kalangan Bangsa Arab, tetapi mempunyai kontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Artinya, tuduhan diskriminasi bangsa Arab terhadap penganut Islam yang bukan dari bangsa Arab memang sekedar berangkat dari kebencian semata, sebab setelah Islam melebarkan wilayah kekuasaannya, justru bangsa-bangsa Non Arab sangat banyak melahirkan ilmuwan Islam dan berkontribusi memajukannya.
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/ genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.