GENMUSLIM.id- Banyak kisah inspiratif yang bisa dipetik dari sejarah perkembangan Islam, salah satunya ialah dari kisah para ilmuwan muslim yang begitu gemilang.
Kisah Inspiratif para ilmuwan muslim terdahulu dapat menjadi salah satu pedoman bagi umat muslim di zaman ini.
Kisah inspiratif memang dapat diambil dari banyak sumber, namun kisah kegemilangan para ilmuwan muslim terdahulu sangat patut untuk dijadikan sumber utama.
Selain karena kita sebagai umat muslim, mengambil teladan pada kisah inspiratif para ilmuwan muslim juga dapat membuka cakrawala pengetahuan kita tentang kecerdasan dan pengaruh mereka sebagai generasi terdahulu.
Bahkan, banyak dari ilmuwan muslim yang memegang peran penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.
Berbagai bidang pengetahuan modern saat ini pun tak jarang dicetuskan atau ditemukan oleh para ilmuwan muslim.
Kegemilangan yang didapat oleh para ilmuwan muslim tak luput dari jiwa cerdas dan taat yang mereka miliki.
Maka, untuk menjadi muslim yang baik dan berkualitas, kita patut untuk meneladani para ilmuwan muslim terdahulu.
Berdasarkan informasi yang dilansir Genmuslim dari buku "Historiografi Islam Kontemporer" karya Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, pada Selasa 1 Agustus 2023, tentang kisah Ibnu Sina, salah satu Ilmuwan Muslim.
Pengaruh-pengaruhnya pun sangat penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang medis.
Ibnu Sina juga dijuluki sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Ibnu Sina, lahir pada 980 M dan selama hidupnya tinggal di Bukhara bersama Ayahnya.
Sejak kecil dia sudah menunjukkan perkembangan yang sangat mengagumkan.
Pada umur sekitar 10 tahun, ia sudah mampu menghafal Al-Qur'an.
Tak hanya itu, ia juga dapat menguasai sejumlah literatur Islam di usianya yang masih sangat muda itu.
Pada masa kecilnya, ia tak hanya belajar ilmu agama, namun juga ilmu aljabar dan aritmatika.
Hal tersebutlah yang mendorong peningkatan kecerdasan dan ketaatannya.
Namun uniknya, ia belajar ilmu aljabar dan aritmatika dari seorang pe jaga toko bernama Mahmud Misah yang kebetulan tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Keinginan Ibnu Sina untuk memperdalam pengetahuan membawanya berguru dari banyak ulama terkenal.
Ia belajar fikih dari seorang ulama bernama Ismail Zahid, belajar logika dan filsafat, geometri dan astronomi pada seorang filosof terkenal bernama Abu Abdallah.
Lalu awal mulanya ia dikenal sebagai dokter ialah setelah belajar ilmu ketabiban pada Isa bin Yahya, seorang nasrani pada masa itu.
Setelah berusia tujuh belas tahun, semua ilmu dari sang guru pun telah dipahami.
Mulai saat itulah ia dikenal sebagai seorang dokter bahkan lebih populer dari gurunya sendiri.
Pertama kali ia memberi pengobatan adalah kepada seorang Gubernur Bukhara, Nuh Ibn Mansyur mengalami sakit keras.
Pada saat itu, tidak ada satupun tabuh yang dapat mengobatinya, lalu dipanggilah Ibnu Sina yang ternyata berhasil mengobati beliau.
Lebih jauh lagi, Ibnu Sina tidak hanya menghabiskan waktunya untuk memberikan pengobatan.
Ia juga membaca, menyelidiki ilmu-ilmu, dan menuliskan semua pengetahuannya.
Ia menulis dalam bentuk artikel, risalah, maupun buku-buku.
Menurut ahli sejarah, tak kurang dari seratus judul buku yang dikarangnya.
Buku-buku itu membahas berbagai cabang ilmu; mulai dari fikih, kedokteran, musik, filsafat, astronomi, matematika, dan lain-lain.
lebih mengagumkan lagi, Ibnu Sina berhasil menyelesaikan dua karya terbaiknya dalam ilmu kedokteran; Kitab Al-Shifa' dan Qanun fi Al-Tibb.
Itulah kisah Ibnu Sina, yang dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan terutama dalam hal menuntut ilmu dan menghasilkan karya.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.