Kisah Inspiratif: Ummu Sulaim Ibunda Anas bin Malik, Seorang Muslimah yang Mahar Pernikahannya Adalah Islam

Photo Author
- Senin, 31 Juli 2023 | 14:13 WIB
Kisah Inspiratif Ummu Sulaim Mahar Pernikahannya Adalah Islam ((GENMUSLIM.id/pixabay/Daniel Battershell) )
Kisah Inspiratif Ummu Sulaim Mahar Pernikahannya Adalah Islam ((GENMUSLIM.id/pixabay/Daniel Battershell) )
GENMUSLIM.id - Pernahkah kamu mendengar nama Ummu Sulaim, seorang muslimah dan seorang ibu dari Anas bin Malik ra yang kisanya menginspirasi kaum hawa ?
 
Kisah ini menceritakan salah satu sahabiyah Ummu Sulaim dengan maharnya.
 
Muslimah ini dikenal dengan nama Rumailah, ada pula yang memanggilnya Al-Ghumaisha', dan ada juga menjulukinya dengan Ar-Rumaisha'. 
 
Ummu Sulaim binti Milhan bin Khalid Al-Anshariyyah ialah seorang ibu dari Anas bin Malik, yang dikenal sebagai perawi hadits-hadits shahih. 
 
 
Dikutip Genmuslim, dari buku 66 Muslimah Pengukir Sejarah, karya Ummu Isra' binti Arafah, Senin, 31 Juli 2023, kisah Ummu Sulaim sampai saat ini terukir didalam sejarah Islam, bahkan seluruh penjuru dunia mengenal namanya. 
 
Awalnya Ummu Sulaim adalah istri dari Malik bin An-Nadhar.
 
Dia menikah dengan suaminya, dalam keadaan belum memeluk agama Islam. 
 
Suatu hari, hatinya tertarik dengan Islam.
 
Tak lama, Ummu Sulaim memilih untuk masuk Islam tanpa diketahui dan disetujui sang suami. 
 
Sampai suatu ketika, Ummu Sulaim pernah mengatakan kepada anaknya Anas bin Malik, yang saat itu masih kecil. 
 
 
"Katakanlah, 'Tiada Illah yang berhak disembah selain Allah.' Dan katakanlah, 'Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah'."
 
Ucapan ini merupakan salah satu Rukun Islam yang pertama. 
 
Seketika itu pula, Anas bin Malik mengatakan kalimat tersebut sebagai kata pertama yang diucapkan.
 
Apalagi di usianya yang masih belia, ia telah memeluk Islam. 
 
Tidak lama setelah pelafalan Syahadat tersebut, suaminya mendengar ucapan Anas bin Malik.
 
Suaminya sangat marah dan kecewa kepada Ummu Sulaim. 
 
Sehingga, suaminya memutuskan untuk pergi ke negeri Syam meninggalkan Ummu Sulaim beserta Anas bin Malik, hingga sampai akhir hayat suaminya wafat di negeri Syam. 
 
Sejak saat itu, banyak sekali para lelaki yang datang untuk melamar Ummu Sulaim setelah suaminya meninggal dunia. 
 
Salah satu laki-laki yang datang melamarnya adalah Abu Thalhah Al-Anshari ra yang ketika itu masih dalam keadaan musyrik. 
 
Disaat itu, Ummu Sulaim pun mengabaikan dan menolaknya.
 
Alasan wanita tersebut, Abu Thalhah seorang laki-laki yang musyrik dan dia seorang muslimah.
 
Suatu hari, dengan kecerdasan seorang  wanita muslimah, di saat Abu Thalhah mendatanginya kembali.
 
Ummu Sulaim berkata kepadanya, "Wahai Abu Thalhah, bukankah engkau tahu bahwa tuhanmu yang engkau sembah adalah batu yang tidak dapat memberikan mudarat ataupun manfaat kepadamu, atau kayu yang dibawa oleh tukang kayu lalu dipahatnya untukmu,"
 
"Apakah mampu memberikan mudharat ataupun manfaatnya pula? Tidaklah engkau malu dengan ibadahmu ini? Jika engkau memeluk Islam, maka sungguh aku tidak menginginkan mahar apapun darimu selain keislaman." (HR. Ibnu Sa'ad)
 
Seketika itu, hatinya Abu Thalhah tertarik terhadap islam dan ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat serta menjalankan keislamannya dengan sungguh-sungguh, semoga Allah SWT selalu meridhoi keluarganya. 
 
Sejak saat itu, Ummu Sulaim bersama Abu Thalhah telah resmi menikah hanya dengan mahar keislamannya, MasyaAllah. 
 
Ummu Sulaim dengan mahar keislaman suaminya, menjadikan ia seorang wanita yang beruntung dan menjadi wanita inspiratif, bagi kaum hawa saat ini. 
 
Sahabat Rasulullah yang bernama Tsabit, mengatakan bahwa Aku tidak pernah mendengar seorang wanita manapun, yang maharnya lebih mulia daripada Ummu Sulaim, yaitu Islam. (HR. An-Nasa'i) 
 
MasyaAllah... 
Begitu terpatri dalam sejarah Islam namanya, serta begitu harum karena maharnya. 
 
 
Ummu Sulaim, yang memiliki mahar termahal yang terabadikan dengan baik. Adakah di zaman ini, wanita muslimah menerima maharnya dengan keislaman? InsyaAllah, masih ada. 
 
Di era modern, wanita muslimah berlomba-lomba meminta mahar pernikahan yang sangat mewah. Bahkan, meminta sesuatu yang bisa saja berat bagi pihak laki-laki. 
 
Namun, hal tersebut tidaklah dilarang,  karena hak mahar adalah hak wanita. Dan laki-laki wajib memenuhi mahar tersebut jika ingin menikah dengan wanita pilihannya. 
 
Sungguh beruntung pernikahan Ummu Sulaim dan Abu Thalhah, yang menjadikan Islam sebagai maharnya, sehingga amalan shaleh suaminya akan masuk kedalam timbangan kebaikannya.
 
Wanita muslimah, ringankanlah maharmu dan untuk Laki-laki muslim, pantaskanlah maharmu untuk meminangnya.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: 66 Muslimah Pengukir Sejarah, Karya Ummu Isra' binti Arafah,

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X