GENMUSLIM.id — Umar bin Abdul Aziz merupakan salah seorang sahabat nabi yang menjadi khalifah meneruskan risalah Rasulullah SAW.
Kisah hikmah yang dapat diteladani dari Umar bin Abdul Aziz salah satunya adalah tentang kedisiplinan beliau yang berkaitan dengan lampu istana.
Sahabat nabi yang satu ini terkenal dengan perilakunya yang tidak ingin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya.
Baca Juga: Kuota Terbatas! Beasiswa Sawit 2023 Hanya Tersebar di Beberapa Perguruan Tinggi di Bawah Ini
Suatu malam, Umar bin Abdul Aziz terlihat sibuk merampungkan sejumlah tugas di ruang kerja istananya. Tak disangka, putranya masuk ruangan dan hendak membericarakan sesuatu.
”Untuk urusan apa putraku datang ke sini: urusan negarakah atau keluargakah?” tanya Umar.
”Urusan keluarga, ayahanda,” jawab sianak.
Tiba-tiba Umar mematikan lampu penerang di atas mejanya. Seketika suasana menjadi gelap.
”Kenapa ayah memadamkan lampu itu?” tanya putranya merasa heran.
”Putraku, lampu yang sedang ayah pakai bekerja ini milik negara. Minyak yang digunakan juga dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga,” jelas Umar.
Umar kemudian meminta pembantunya mengambil lampu dari ruang dalam.
”Nah, sekarang lampu yang kita nyalakan ini adalah milik keluarga kita. Minyaknya pun dibeli dengan uang kita sendiri. Silakan putraku memulai pembicaraan dengan ayah.”
Begitulah perangai pejabat sejati. Ternyata, puncak kejayaan di berbagai bidang tak lantas membuat Umar bin Abdul Aziz terperdaya.