Tanpa ba bi bu, beliau langsung memanggil satu per satu nama murid sesuai absen untuk ditanyai perihal apa yang sudah mereka tonton.
“Yaah, Pak belum siap!” teriak anak-anak kelas lima itu.
Pak Rudi pun tertawa dan mengurungkan niatnya untuk kuis hari itu. Tetapi beliau meminta semua anak untuk menyampaikan kesan mereka setelah menonton gambaran peristiwa G30S PKI.
“Ya bagaimana Bona dan Dewi? Bapak lihat tadi kalian yang paling membleh bibirnya sampai menangis. Itu tadi kenapa?” tanya Pak Rudi membuat Dewi jadi malu dan hanya bisa menunduk.
“Aku salut sama ketegaran Ade Irma Nasution, Pak! Meski masih lima tahun dan terkena tembakan dia tidak menangis, menejrit-jerit, atau meraung-raung kesakitan. Aku juga kesal sama penembaknya, kan kasihan dia cuma anak kecil, kenapa harus ditembak? Kenapa mereka tidak lihat dulu siapa itu yang lewat?” ujar Bona masih terbawa suasana.
“Iya betul, Pak! Coba kalau dia masih hidup, aku mau jadi temannya,” lirih Dewi masih sedikit terisak.
“Beliau adalah korban sekaligus pahlawan termuda akibat kejadian itu. Kita doakan saja semoga arwah para pahlawan bisa tenang dan diterima di sisi-Nya. Oleh karena itu, kalian jangan mau kalah sama Ade Irma Nasution. Kalian harus menjadi orang-orang yang tangguh, berakhlakul karimah, sholeh taat pada aturan agama. Itulah sebabnya negara melindungi orang-orang untuk beragama. Orang yang taat pada aturan agama pasti tidak akan menghianati negara, justru malah akan memakmurkan negara, kalian paham?” tanya Pak Rudi.
“Paham Pak!” jawab Bona dan teman-temannya serempak.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
