Akan tetapi, PKI menyebarkan pahamnya dan ingin mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Paham komunis ini tidak mengizinkan adanya kepemilikan pribadi dan semuanya aset sejatinya milik bersama dan diatur mutlak oleh negara.
Komunisme juga tidak mengakui adanya agama.
Oleh sebab itu, para komunis sebaiknya tidak tinggal di negara ini karena bertentangan dengan Pancasila.
Baca Juga: Cerpen Islam: Pemahaman yang Bijak dalam Surat Al-Kafirun
Para Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat setia kepada negara, menjadi waspada kepada paham tersebut karena akan berpotensi mengancam Persatuan Indonesia.
Adanya konflik antara PKI dengan TNI ini ditambah lagi dengan munculnya kabar bahwa Presiden Soekarno sedang sakit membuat PKI melakukan gerakannya.
Ketegangan muncul saat musik berubah menjadi bak nada film horor.
Satu per satu jenderal TNI itu diculik dan dibawa ke sebuah tempat.
Namun, adegan paling sedih adalah ketika Ade Irma Nasution anak dari Jenderal A.H. Nasution tertembak dan dengan tabahnya tetap tegar meskipun tubuhnya terkena timah panas sebanyak tiga kali.
Adegan itulah yang membuat sebagian besar murid di kelas Bona menjadi tegang dan bertanya-tanya bagaimana nasib Ade Irma Nasution selanjutnya.
Saat pasukan Cakrabirawa masih menggeledah seisi rumah, luka tembak yang dirasakan Ade Irma Nasution semakin banyak mengeluarkan darah di pangkuan sang Ibu.
Naluri sang Ibu tentulah sangat ingin segera melarikan Ade Irma Nasution ke rumah sakit.
Namun keadaan yang gawat memaksanya untuk tetap berada di tempat untuk melindungi Jenderal A.H. Nasution agar bisa memiliki waktu untuk pergi dari rumah.