Puisi Tetang, Cinta yang Tak Pasti, Kehilangan Demi Kehilangan, Kegelisahan Akan Laut yang Dirampas Korporasi

Photo Author
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 10:55 WIB
Sebuah Pertemuan di Merese ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Dokumentasi pribadi))
Sebuah Pertemuan di Merese ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Dokumentasi pribadi))

bisa-bisanya dia mempertemukanku dengan cinta

ia sudah mati bukan milikku, aku mengumpat

 

Kugenggam segelas kopi yang kuseduh sembari meratapi

hidupku yang terbelit luka,

 "Tuhan maha baik" ketusku menghibur diri

Sebab, cinta membuatku menjadi penyair

Ku tuangkan segala kata dalam secangkir kopi, ada air mata, dan luka

Saat aku membayangkannya aku sedang menulis kehilangan.

 Baca Juga: Puisi: Andai Aku Bisa Memesan Takdir, Malam di Ligundi, Ketegaran yang Tak Berujung di Pelabuhan Perak

Tak Sampai

Aku ingin mulai mengingatmu,

tapi kepalaku belum mampu

Keberadaan mu jauh sebelum aku mengenalmu

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X