GENMUSLIM.id - Sebuah Pertemuan di Merese
Kueja namamu pada matahari barat yang memerah,
pada riuh ombak yang luruh
pada rumput hijau, bukit berbaris, juga pada embusan angin yang rikuh,
membelai tubuhku bersama getir yang tak bertepi
Tersusun rangkaian kata-kata yang tersendat dalam kepalaku,
bersembunyi tak bernyali untuk terucap
Sekian lama memilih jeda,
aku masih saja mematung tak tahu diri
Baca Juga: Puisi Dialog Gadis Pecinta Hujan: Berisi Tentang Cinta Seseorang dan Usahanya Untuk Merelakan
Dadaku bergemuruh,
Kakiku gemetar pada pijakan yang engkau pijak