Cerpen Inspiratif Islami: Bersua dalam Ranah Cinta

Photo Author
- Sabtu, 15 Juli 2023 | 05:28 WIB
Ilustrasi cerpen inspiratif Islami dengan judul 'Bersua dalam ranah cinta' (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/congerdesign)
Ilustrasi cerpen inspiratif Islami dengan judul 'Bersua dalam ranah cinta' (GENMUSLIM.id/dok: Pixabay/congerdesign)

Tidak jarang aku bermain dan bercanda bersama mereka, hingga kerapkali aku dibawa ke kajian-kajian Islam. Untuk menambah ilmu dan wawasan Islam kita katanya. Selagi itu baik dan bernilai positif, aku terbuka saja sebenarnya menerima itu.

Beberapa waktu kemudian, aku merasakan gelisah yang tak kunjung sudah. Ada yang harus dibenahi dalam diri, ada yang tidak sepatutnya dipertahankan lagi.

Ada dorongan kuat dalam naluri, entah ini pengaruh lingkungan sekitarku atau sudah bagian dari suratan Illahi.

Perlahan, kukenakan pakaian yang cukup longgar menutupi setiap bagian tubuhku, kulabuhkan kerudung hingga satu jengkal di bawah dadaku, kutanggalkan segala jenis celana jeans yang biasa membalut kakiku.

Kuperhatikan penampilanku di hadapan cermin, aku tersipu takut tak mampu. Namun, segera kutepis jauh-jauh pemikiran rendahan ini, aku sudah memilih jalan ini dan takkan begitu saja mudah beralih.

Tidak hanya itu, dalam pergaulan aku memilih mambatasi interaksi dengan beberapa teman lelaki, jika sebelumnya mudah bagiku bercanda berlebihan, kini sedang berusaha kukurangi.

Kuringankan pula kakiku menghadiri kajian-kajian sunnah Islami, karena di dalam proses perkuliahan tidak kudapatkan hal yang serupa ini.

Perihal ibadahku, juga sedikit demi sedikit kuperbaiki. Jika sebelumnya aku sering mengulur-ulur waktu sholat, sekarang aku berusaha menyegerakan di awal waktu.

Puasa-puasa qadha kutunaikan dengan segera, supaya tidak menjadi beban ketika melaksanakan puasa sunnah yang lain.

Kuupayakan terjaga di sepertiga malam guna mengadu kepada Rabb-ku yang Maha Tahu segala persoalan dalam kehidupanku.

Tutur kata semakin kuperhatikan sedemikian mungkin, dan aku semakin takut apa-apa yang terucap dari bibirku ini mampu menggoreskan luka pada kalbu pendengarku. Maka, dengan segala upaya aku berusaha untuk menjaganya.

Dan pada akhirnya, aku tergerak ikut bergabung dalam suatu lembaga studi Islam yang pada awal mula kuketahui hanya sempat sebatas kukagumi.

Di ranah ini aku bersua dengan banyak sekali muslimah nan anggun dan tak kalah menawan dengan perempuan-perempuan modis masa kini. Baik dari tutur kata, hingga tingkah laku dan prestasi-prestasinya.

Di ranah ini kutemukan banyak sekali cinta, mereka semua tidak hanya anggun dalam bertingkah laku tetapi juga baik, ramah dan saling menyayangi sesama.

Lembaga studi ini tidak hanya dikhususkan untuk perempuan saja, tetapi juga teruntuk kaum laki-laki yang tentunya dengan batasan-batasan tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Merita Dewi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X