GENMUSLIM.id- Seyyed Hossein Nasr lahir pada tanggal 7 April 1933, di kota Teheran, Iran, Negara tempat lahirnya para sufi, filosofi, ilmuwan dan penyair muslim terkemuka.
Ayahnya, Seyyed Waliullah Nasr, dikenal sebagai seorang ulama ternama di Iran pada masanya, bahkan ayahnya juga dikenal sebagai dokter dan pendidik pada masa berkuasanya Reza Shah.
Pendidikan dasarnya di samping diperoleh secara informal dari keluarga, Nasr juga mendapat pendidikan tradisional secara formal di Teheran.
Di sinilah Hossen Nasr mendapatkan pelajaran menghafal Al-Quran dan menghafal syair-syair Persia klasik.
Baca Juga: Viral Kasus Anak Membunuh Orang Tua, Begini Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Imam Al-Ghazali
Pelajaran ini sangat membekas dalam jiwa dan pikiran Nasr, melihat kecintaannya pada ilmu-ilmu keislaman, ayahnya kemudian mengirimkan Nasr kepada ulama-ulama besar di Qum Iran, termasuk kepada Thabathaba'i, penulis tafsir Mizan.
Pendidikan tingginya ditempuh di Amerika ia tempuh di salah satu kampus ternama yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Dia berhasil mendapatkan gelar masternya dalam bidang fisika di sana, hingga dia purna studi dengan menekuni studi doktoralnya dalam bidang History of Science and Philosophy.
Sebagai sarjana yang lahir dari Barat, tidak lantas menjadikan pemikiran Nasr lantas sepenuhnya mengikuti pola pemikiran Barat sepenuhnya.
Baca Juga: Hukum Wanita Muslimah Mengenakan Kaos Kaki, Benarkah Kaki Termasuk Aurat? Ini Pendapat Para Ulama
Nasr juga cukup tegas bahkan dalam mengkritik pandangan-pandangan Barat yang nilainya terlalu mengagungkan aspek manusia tanpa melihat dampak yang terjadi pada sekitarnya.
Menurut Nasr, tuntutan perkembangan teknologi dan ekonomi benar-benar tidak sejalan dengan keinginan lingkungan akan lingkungan yang damai dan bersih.
Dikutip GENMUSLIM dari karyanya yang berjudul Traditional Islam in the Modern World; Islam and the Plight of Modern Man (1975) dan The Encounter of Man and Nature: The Spiritual Crisis of Modern Man (1968). The Encounter of Man and Nature, Nasr mengatakan:
“Krisis lingkungan dan sosial yang dihadapi manusia modern adalah hasil “ketidakseimbangan” antara manusia dan Tuhan.