Ulasan Buku Pendidikan Kaum Tertindas: Kritik Paulo Freire Atas Pendidikan 'Gaya Bank'

Photo Author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 06:30 WIB
Ulasan buku pendidikan kaum tertindas, kritik Freire atas pendidikan 'gaya bank'. (GENMUSLIM.id/dok: dokumentasi pribadi)
Ulasan buku pendidikan kaum tertindas, kritik Freire atas pendidikan 'gaya bank'. (GENMUSLIM.id/dok: dokumentasi pribadi)

GENMUSLIM.id- Paulo Freire Lahir di Recife, Brasil, tahun 1921.

Paulo Freire meraih gelar Doktor bidang Sejarah dan Filsafat Pendidikan dari Universitas Recife (1959).

Model Pendidikannya dianggap sebagai ancaman oleh Pemerintah Brasil saat itu, sehingga Paulo Freire dipenjara pada tahun 1964.

Paulo Freire pernah bekerja untuk UNESCO, Universitas Harvard dan Dewan Gereja Dunia.

Baca Juga: Hati-hati saat Membeli Buket Uang! Ini 10 Rekomendasi Ide Kado Wisuda Bermanfaat, Cocok untuk Sahabat

Selain buku “Pendidikan Kaum Tertindas” Paulo Freire juga menulis beberapa buku, diantaranya; “Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan”, (Gramedia, 1984), “Culture Action for Freedom” (Penguin, 1970) dan masih ada buku-buku yang beliau tulis mengenai pendidikan.

Dalam hal ini saya lebih banyak menyorot kritik Paulo Freire atas Pendidikan “gaya bank” yang mana isi pelajaran disampaikan dengan cara bercerita dan dalam proses ini menurut Paulo Freire cenderung kaku dan tidak hidup.

Guru sebagai subyek dan obyeknya adalah murid, mereka patuh mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru.

Seperti yang dicontohkan oleh Freire, guru sering kali menyampaikan topik yang sama sekali asing bagi pengalaman para murid dengan cara seperti itu murid akan kesulitan menangkap topik tersebut.

Baca Juga: Hati-hati saat Membeli Buket Uang! Ini 10 Rekomendasi Ide Kado Wisuda Bermanfaat, Cocok untuk Sahabat

Akibatnya murid- murid hanya mencatat, menghafal dan itu akan merusak daya cipta dari seorang murid itu sendiri.

Malas berpikir dan tumpul daya imajinasi dan pengetahuannya.

Pendidikan menjadi seperti kegiatan menabung, dimana murid sebagai celengan dan guru sebagai penabungnya.

Guru menyampaikan materi-materi dan “mengisi tabungan” cara seperti inilah yang disebut konsep pendidikan “gaya bank”, konsep seperti ini mengurangi ruang gerak para murid dalam berkreativitas karena hanya sebatas menerima, mencatat dan menghafal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X