Alquran dan hadis menjelaskan tentang tanda-tanda yang akan terjadi sebelum datangnya kiamat.
Beberapa diantaranya termasuk munculnya Dajjal, turunnya Isa al-Masih, dan keluarnya Ya’jud dan Ma’jud. Sebagaiaman firman Allah dalam Alquran Surah Al-Anbiya’ Ayat 1
اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚ
Artinya: “Telah makin dekat kepada manusia perhitungan (amal) mereka, sedangkan mereka dalam keadaan lengah lagi berpaling (darinya).”
Sedangkan dari sudut pandang ilmiah, beberapa teori ilmu astrofisika juga menyebutkan potensi akhir dari alam semesta,
Seperti Big Freeze atau Big Trance, meskipun ini masih menjadi subjek perdebatan.
Setelah terjadi kiamat, akan ada kehidupan setelah mati, yang merupakan pemberian balasan atas semua amal perbuatan selama di dunia.
Ini termasuk surga dan neraka, yang menjadi ujung lain dari sebuah eksistensi.
Tidaklah sama, antara penghuni-penghuni neraka dan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung,
Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al-Hasyr Ayat 20:
Baca Juga: Menelusuri Doktrin Habib di Indonesia Pandangan Guru Gembul Terkait Kontroversi Kaum Baalawi
لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ
Artinya: “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga. Penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
Konsep kehidupan setelah mati ini juga dieksplorasi dalam berbagai tradisi filosofis dan keagamaan lainnya, meskipun detailnya bisa sangat berbeda.