Surga digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kedamaian.
Setiap orang yang masuk surga akan hidup dalam keadaan sempurna, tanpa rasa sakit, duka, atau kekurangan apapun.
Adapun orang-orang yang berbahagia maka ia berada dalam surga, selama ada langit dan bumi, dan selama Allah menghendaki sebagai suatu pemberian yang tiada putus-putusnya. (QS Hudd 108)
Sebaliknya, neraka adalah tempat hukuman bagi orang-orang yang berbuat jahat dan mengingkari kebenaran,
Ini adalah sebuah ujung yang penuh dengan penderitaan, sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Al-Kahf ayat 29:
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa yang menghendaki (beriman),
hendaklah dia beriman dan siapa yang menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.”
Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim yang gejolaknya mengepung mereka.
Jika mereka meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti (cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah.
(Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Dengan demikian, konsep ujung alam semesta dalam eksistensi manusia bukan hanya berhubungan dengan dunia fisik dan temporal, tetapi juga mencakup dimensi waktu, spiritual, dan kehidupan setelah mati.
Ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha meraih kebaikan di dunia ini sebagai persiapan menuju kehidupan yang abadi di akhirat.
Semoga dapat meningkatkan iman kita dan bermanfaat untuk kita semua.***