Menelusuri Doktrin Habib di Indonesia Pandangan Guru Gembul Terkait Kontroversi Kaum Baalawi

Photo Author
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 19:21 WIB
Pendapat Guru Gembul tentang Doktrin Habib di Indonesia (foto: GENMUSLIM.id/dok: kolase Instagram @I_Love_Habaib dan @miles.up_)
Pendapat Guru Gembul tentang Doktrin Habib di Indonesia (foto: GENMUSLIM.id/dok: kolase Instagram @I_Love_Habaib dan @miles.up_)

GENMUSLIM.id - Doktrin Habib telah menjadi topik yang semakin kontroversial dalam kalangan umat Islam, terutama terkait dengan klaim-klaim spiritual dan otoritas yang mereka anut.

Diskusi mengenai peran dan status mereka dalam agama Islam sering kali menimbulkan perdebatan panjang dan serius. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam fenomena ini, dengan fokus pada beberapa klaim yang paling mencolok dan analisis terhadapnya, yang selama ini diagungkan umat Islam.

Dikutip GENMUSLIM dari YouTube guru gembul pada Kamis 25 Juli 2024, bahwa Guru Gembul memiliki pandangan yang bisa disimpulkan pada 19 poin berikut:

  1. Pengenalan Awal

Doktrin Habib telah menjadi subjek hangat di berbagai platform media sosial dan diskusi publik. 

Baca Juga: Guru Gembul: Bagaimana Jika Yajuj Majuj adalah Virus? Manusia vs Patogen Purba, Siapa yang Bertahan?

Fenomena ini mencakup berbagai klaim, termasuk klaim bahwa Habib memiliki derajat lebih tinggi daripada nabi-nabi selain Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.

Mereka ini keturunan kaum Baalawi dari Yaman, keturunan nabi yang bukan Baalawi padahal banyak dan ada yang tidak ada gelar dan embel-embelnya.

  1. Klaim Ketinggian Derajat

Beberapa ceramah mengklaim bahwa seorang Habib dapat memutuskan nasib seseorang di akhirat

Bahkan tanpa mempertimbangkan amal perbuatannya selama hidupnya. Klaim semacam ini sering kali menimbulkan kontroversi besar.

  1. Cerita-cerita Kontemporer

Contoh cerita-cerita yang sering dibagikan adalah tentang seorang Habib yang bisa menjamin seseorang masuk surga tanpa hisab.

Meskipun orang tersebut adalah pelaku maksiat yang tidak menjalankan ibadah secara benar.

  1. Analisis Kritikal

Tentu saja, klaim semacam ini mengundang analisis kritikal dari berbagai pihak kepada kaum Baalawi, termasuk ulama tradisional dan intelektual Islam, yang menyoroti bahwa klaim-klaim ini tidak memiliki landasan yang jelas dalam ajaran Islam yang sudah mapan.

Baca Juga: Guru Gembul sebut Maraknya Intoleransi dan Radikal di Indonesia, Justru Muncul Lewat Guru-guru Muslim! Apa Maksudnya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Devy Kumalasari

Sumber: Youtube Guru Gembul

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X