- Perspektif Tradisional
Dari perspektif tradisional Islam, otoritas tertinggi adalah bagi nabi-nabi dan rasul-rasul, dengan Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai nabi terakhir dan utama.
Tidak ada dasar dalam ajaran Islam untuk mengklaim derajat lebih tinggi bagi seseorang selain nabi.
- Ritual dan Praktik
Selain klaim spiritual, beberapa Habib juga terlibat dalam praktik-praktik keagamaan seperti jualan Siwak atau barang-barang lainnya yang diklaim memiliki nilai spiritual dan keberkahan yang tinggi.
- Kritik terhadap Klaim Keberkahan
Kritikus sering kali mengamati bahwa klaim-klaim semacam ini lebih berfokus pada ritualitas dan keberkahan materi daripada pada substansi ajaran Islam yang murni.
- Karomah dan Keajaiban
Beberapa Habib juga diberi atribut karomah atau keajaiban yang di luar akal sehat, seperti kemampuan untuk menghidupkan orang mati atau melakukan tindakan yang di luar kapasitas manusia.
- Ziarah dan Budaya Keagamaan
Doktrin Habib juga mempengaruhi budaya ziarah kubur dan kegiatan religius, di mana makam-makam atau tempat tinggal Habib menjadi pusat perhatian bagi para pengikutnya.
- Kontroversi Historis
Sejarah mencatat berbagai kontroversi yang melibatkan Habib, baik dalam konteks lokal maupun global, yang memunculkan pertanyaan tentang kedudukan dan otoritas mereka dalam masyarakat Islam.
- Hubungan dengan Masyarakat
Meskipun kontroversial, beberapa Habib tetap memiliki pengikut setia yang percaya pada klaim dan ajaran mereka, yang mempertahankan dan menghidupkan tradisi-tradisi tersebut.
- Respons dari Otoritas Keagamaan
Respon dari ulama dan otoritas keagamaan terhadap fenomena ini bervariasi, dari kritik terbuka hingga upaya untuk mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip Islam yang mendasari klaim-klaim semacam ini.
- Implikasi Sosial dan Budaya
Doktrin Habib juga memiliki implikasi yang signifikan dalam hal identitas sosial dan budaya umat Islam, mempengaruhi persepsi dan praktik keagamaan di banyak komunitas.
- Tantangan dalam Dialog Agama
Tantangan yang dihadapi dalam dialog agama sering kali mencakup diskusi tentang doktrin-doktrin seperti ini, di mana klaim-klaim yang tidak didasarkan pada sumber-sumber utama agama menjadi fokus perdebatan.
- Kritik dari Perspektif Liberal
Perspektif liberal sering kali menyoroti bahwa klaim-klaim semacam ini merupakan bentuk dari dogma yang menghambat pemikiran kritis dan penalaran yang sehat dalam ajaran Islam.
- Pemahaman dan Interpretasi
Pentingnya pemahaman dan interpretasi yang tepat terhadap ajaran Islam menjadi penting dalam menghadapi klaim-klaim yang kontroversial ini.