Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa di hari Asyura ini. Sabda beliau, “Puasa itu bisa menghapuskan dosa pada tahun kemarin.” (HR. Muslim no. 1162)
Dalam Islam, bulan Muharram juga adalah bulan suci.
Dengan begitu, semua amal ibadah yang kita kerjakan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah.
Bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama dalam Kalender Islam oleh Khalifah Umar bin Khatab pada tahun 638 M yang bertepatan dengan tahun 17 H.
Khalifah Umar mengeluarkan ketetapan ini adalah untuk kerapian administrasi kekhalifahan.
Beliau dengan dukungan para sahabat senior dalam Dewan Syuro menetapkan Muharram sebagai bulan pertama.
Alasannya adalah fakta sejarah terkait hijrahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M yang dijadikan patokan tahun 1 H oleh Khalifah Umar.
Kembali ke tradisi malam satu suro yang berkembang di Indonesia, banyak upacara atau perayaan yang digelar di malam pergantian tahun ini.
Berbagai keraton dari kesultanan yang masih berdiri saat ini, selalu menggelar perayaan yang juga dimeriahkan oleh masyarakat sekitar.
Sebuat saja Keraton Yogyakarta, Keraton Solo, dan Keraton Kanoman di Cirebon masih rutin menggelar perayaan ini setiap tahunnya.
Biasanya perayaan ini diisi dengan kirab pusaka keliling kota, ritual siraman dan pencucian pusaka, juga sesajen yang diarung ke lautan.
Semuanya dibalut dalam nuansa Islami, seperti diiringi oleh pembacaan shalawat dan istighfar.