GENMUSLIM.id - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan ini, terkadang kita lalai untuk menebar kebaikan. Kesibukan dan egoisme seringkali mengaburkan niat kita untuk memberikan manfaat kepada sesama.
Saling berbagi dan bersedekah ialah salah satu amal kebaikan yang bermanfaat bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.
Tapi ternyata, tidak semua kedermawanan itu baik, lho! Ada juga bentuk kedermawanan yang buruk dan harus kita hindari.
Ibnu Taimiyyah rahimahullah, seorang ulama besar Islam, menyebutkan tentang kedermawanan yang buruk ini, seperti dikutip GENMUSLIM dari Buku Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyyah, Senin, 24 Juni 2024:
"Seburuk-buruk bentuk kedermawanan ialah kedermawananmu untuk menghadiahkan kebaikan yang engkau lakukan kepada orang lain, karena dosa ghibah, adu domba, berita dusta, menghina dan caci-maki."
Fatwa ini adalah bentuk sindiran sekaligus teguran keras bagi orang-orang yang melakukan semua perbuatan buruk yang disebutkan oleh beliau tadi.
Ghibah, adu domba, berita dusta, menghina, dan mencaci-maki adalah perbuatan dosa yang dapat mengurangi pahala pelakunya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dosa ghibah ini di dalam surah Al-Hujurat ayat 12, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Allah menyerupakan orang yang suka berghibah itu seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati, alias bangkai.
Baca Juga: Catat! 9 Larangan untuk Perempuan yang Sedang Haid, Haram Jika Dilakukan Menurut Alquran dan Hadist
Ini adalah sebuah permisalan yang menjijikkan, yang tentu saja tidak akan pernah dilakukan oleh manusia yang memiliki akal waras dan hati nurani yang bersih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda tentang definisi ghibah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Yaitu engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.”
Jika kita membicarakan orang lain seperti ini, apabila benar adanya, maka itu ghibah. Dan apabila berita itu bohong, maka itu adalah fitnah, alias berita dusta.