Baca Juga: Kadam Sidik Singgung Isu Poligami, Benarkah Jika Muslim Benci Syariat Poligami Disebut Murtad?
Beliau juga belajar untuk menjadi misionaris, atau untuk menjadi penyebar Alkitab.
Dengan latar belakang seperti itu Kekristenan ibu Qewar ini sangat kuat, sampai–sampai pernah disuruh untuk menjadi seorang guru di Gereja padahal umur beliau baru 12 tahun.
Pada tahun 2004, Ayah ibu Qewar wafat, disitu membuat keimanan ibu Qewar mulai terguncang.
Ibu Qewar ini sangat mencintai Ayahnya, di mulai mempertanyakan Tuhan dan keimanan Kristennya,
“Mnegapa Tuhan melakukan hal itu ?, Mengambil orang-orang baik seperti ini ?” gumam beliau dalam hati.
Sejak saat itu ibu Qewar mulai mempelajari agama-agama lain, termasuk Islam.
Sampai suatu saat ada sebuah acara Bernama “Intenational Day” yang dihadiri oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama, suku, ras, dan etnis.
Di acara itu beliau bertemu dengan beberapa orang Islam yang hadir di acara tersebut.
Awalnya mereka berteman, tapi naluri Misionaris nya ibu Qewar membuatnya ingin membawa teman-teman Muslim nya ke Gereja atau masuk Kristen.
Dan tentu saja diajak lah teman-temannya untuk ke Gereja dan membaca Alkitab.
Akan tetapi keimanan teman-teman Muslim ibu Qewar sangat kuat, bertanyalah mereka kepada ibu Qewar.
“Kenapa kamu bilang di Alkitab bahwa dia (Yesus) adalah tuhan?” tanya teman Muslim bu Qewar.
“Oh dia (Yesus) berkali-kali bilang di dalam Alkitab “Tuhan itu dan aku adalah satu” dan “siapa pun yang melihat saya melihat Tuhan”” jawab bu Qewar.