GENMUSLIM.id - Hidayah adalah hak prerogative Allah SWT, sekeras apapun kita, baik ulama, mubaligh, atau orang awam, berusaha agar semua manusia beriman kepada Allah SWT, Allah juga lah yang menentukan siapa yang bakal diberikan Hidayah.
Ini sesuai dengan firman Allah SWT sendiri dalam Al – Quran surah Al – Qashash ayat 56 yaitu:
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Ada sebuah cerita mualaf asal Jepang Bernama Osman Toyonaga, yang cukup menyentuh kita, bahwa Hidayah Allah SWT itu bisa datang darimana saja.
Dalam sebuah video yang dirilis channel Youtube Islam asal Jepang bernama @JapanDahwa atau Japan Dahwa Foundation pada 5 April 2024, Toyonaga – san bercerita mengenai perjalanan hidupnya dalam meraih Islam.
Beliau, Osman Toyonaga – san, lahir di prefektur Fukuoka 30 tahun yang lalu, sebagaimana seperti umumnya orang Jepang, Toyonaga – san, dibesarkan dalam keluarga Buddha yang taat, kemudian Toyonaga – san bergabung dengan Angkatan Bela-Diri Jepang (semacam TNI kalau di Indonesia).
Setelah bergabung dengan Angkatan Bela – Diri Jepang, Toyonaga – san merasa tertarik untuk keliling dunia, setelah selesai berdinas, beliau pun segera keliling dunia, mulai dari Hong Kong sampai Amerika.
Nasib kemudian membawanya ke Filipina, di Filipina ini, awalnya Toyonaga – san hanya ingin berlibur, tetapi Ketika beliau melihat kemiskinan ekstrim disana hatinya tergerak untuk membantu orang – orang Filipina yang terkena kemiskinan ekstrim tersebut.
Kebetulan, dia mempunyai rekan yang bisa diajak untuk sama – sama membantu untuk kerja amalnya, Toyonaga – san dan rekannya ini mulai mendirikan berbagai usaha agar bisa memberantas kemiskinan di Filipina ini.
Nah, salah satu kegiatan amal beliau ada di daerah mayoritas Islam di Filipina yaitu Mindanao, disinilah untuk pertama kalinya Toyonaga – san bertemu dengan orang Islam, sebagai orang yang dibesarkan dari kebudayaan barat (Jepang termasuk), persepsi Toyonaga – san terhadap Islam cenderung negative.
Tapi, alhamdullilah, setelah berinteraksi dengan orang – orang Muslim di Mindanao, persepsi itu sedikit berubah, tapi Hidayah belum juga datang, disaat yang bersamaan usaha Toyonaga – san di Filipina tergolong sukses.