Muslim Wajib Tau! Simak Penjelasan Berikut Ini Mengenai Kekeliruan Malam Nisfu Syaban, Part 2

Photo Author
- Rabu, 21 Februari 2024 | 19:50 WIB
Kekeliruan di malam nisfu syaban (Genmuslim.id/dok :Pexels)
Kekeliruan di malam nisfu syaban (Genmuslim.id/dok :Pexels)

Baca Juga: PT Bank Mega Tbk Buka Lowongan Kerja Untuk Lulusan D3/S1 Semua Jurusan, Cek Info Persyaratan dan Dokumen yang Perlu Disiapkan!

Ketiga, dan apabila ada sebagian orang yang memiliki dalil dengan pendapat bahwa tidak ada larangan untuk menghidupkan malam nisfu syaban dengan melakukan sholat sendirian, sebenarnya mereka tak memiliki dalil satu pun.

Seandainya ada dalil tentang hal ini, tentu saja mereka akan menyebutkannya. Maka cukup kami mengingkari alasan semacam ini dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718).

Baca Juga: Benarkah Rasulullah Lebih Sering Berpuasa di Bulan Syaban? Pergantian Buku Catatan Amal Jadi Sebab?

Keempat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah mengkhususkan malam Jum'at dari malam lainnya untuk shalat. Dan janganlah mengkhususkan hari Jumat dari hari lainnya untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1144)

Apabila ada suatu malam khusus untuk kita beribadah maka malam jumat akan lebih diutamakan dari malam lainnya.

Seperti yang dikatakan dalam hadist,

“Hari yang baik saat terbitnya matahari adalah hari Jumat.” (HR. Muslim).

Saat nabi shallallahu alaihi wa sallam memberitahu agar tidak mengkhususkan malam jum'at dari malam lainnya dengan melakukan shalat tertentu, maka sudah jelas hal ini menunjukkan kalau malam-malam lainnya pun tidak boleh untuk mengkhususkan suatu ibadah di dalamnya (At Tahdzir minal Bida’, 28).

Menurut Syaikh Ibnu Baz rahimahullah,

“Seandainya malam nisfu syaban, malam jum’at pertama di bulan Rajab, atau malam Isra’ Mi'raj boleh dijadikan perayaan (hari besar Islam) atau ibadah lainnya, tentu Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memberi petunjuk kepada kita umat Islam mengenai hal ini atau beliau sendiri merayakannya”.

Baca Juga: Puasa di Bulan Syaban 2024 Ada Berapa Hari dan Jatuh di Tanggal Berapa? Lihat Ketentuan dan Keutamaannya 

Oleh karena itu, menjadikan hari tersebut sebagai perayaan termasuk amalan yang tidak ada tuntunannya sama sekali dalam Islam.” (At Tahdzir minal Bida’, 30).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: rumasyo.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X