Puasa di Bulan Syaban 2024 Ada Berapa Hari dan Jatuh di Tanggal Berapa? Lihat Ketentuan dan Keutamaannya 

Photo Author
- Senin, 12 Februari 2024 | 18:23 WIB
Puasa Sunnah Bulan Syaban (Genmuslim.id/Freepik)
Puasa Sunnah Bulan Syaban (Genmuslim.id/Freepik)

 

GENMUSLIM.id - Syaban dapat kita temukan diantara bulan Rajab dan Ramadhan. Anda pasti tahu mengenai kemuliaan 3 bulan tersebut apa saja. Bagaimana Ketentuan Jadwal bulan ini? Apa Saja keutamaannya? 

Keutamaan pada bulan Syaban sebanding dengan bulan Rajab dan Ramadhan. Puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat membantu memperbaiki keadaan hati manusia.  

Perlu disadari, bahwasannya puasa menjadikan barometer keimanan seseorang agar bisa melatih diri sendiri menuju kemaksimalan ibadah, melalui bulan Syaban dapat kita rasakan.

Baca Juga: Palestina Semakin Memanas, Hamas Peringatkan Israel Konsekuensi Serang Rafah, Apa Saja? Simak Selengkapnya

Rasulullah SAW menyebutkan bahwasanya banyak orang yang melupakan keutamaan Puasa bulan ini. berikut salah satu hadis yang berkaitan mengenai bulan Syaban.

Dalam riwayat Aisyah berkata:

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)

Rasulullah SAW membiasakan puasa untuk menjaga keseimbangan keimanannya. Hal ini dapat kita contoh sebagai acuan membiasakan diri untuk melakukan puasa. Dengan terbiasanya berpuasa, dapat memaksimalkan ibadah-ibadah yang nantinya di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2024 Telah Tiba, Sebagai Seorang Muslim Bolehkah Menerima Angpao? Apa Hukumnya? Ini Penjelasan Kata Buya Yahya 

1 Syaban 2024 M/1445 H, jatuh pada tanggal 11 Februari 2024, hal ini merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. 

Ketentuan puasa pada bulan syaban, tidak dibatasi karena banyak adanya selisih dari para ulama, namun Rasulullah sangat giat untuk melakukan puasa. 

Puasanya Rasulullah merupakan kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dianti Nur Rahayu

Sumber: kemenag, Hadis, Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X