GENMUSLIM.id – Palestina semakin memanas, setelah Israel berencana melakukan serangan total ke wilayah Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.
Rafarh saat ini merupakan wilayah yang menjadi kantong pengungsian warga Palestina pasca serangan Israel ke Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Gerakan perlawanan Islam asal Palestina, Hamas pun memperingatkan soal konsekuensi yang akan menimpa Israel jika rencana tersebut dilaksanakan.
Hamas memperingatkan Israel bahwa rencana ini berpotensi membatalkan pembebasan sandera di masa mendatang.
Sebagaimana diketahui, Israel dan Hamas baru-baru ini memang sedang dalam pembicaraan untuk pembebasan sandera.
"Setiap serangan yang dilakukan tentara pendudukan di kota Rafah akan menggagalkan perundingan pertukaran," kata seorang pemimpin Hamas yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip GENMUSLIM.id dari AFP pada Senin, 12 Februari 2024.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan pasukannya untuk bersiap-siap memasuki Rafah yang saat ini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari setengah jumlah total penduduk Jalur Gaza.
Netanyahu menyatakan bahwa operasi di Rafah akan terus berlanjut hingga Hamas dapat dikalahkan.
Terkait dampak rencana tersebut terhadap warga sipil, Netanyahu mengungkapkan akan membuka jalur aman untuk mereka meninggalkan Rafah.
"Anda tahu, wilayah yang telah kami bersihkan di utara Rafah, banyak wilayah di sana. Namun, kami sedang menyusun rencana rinci," ujarnya.
Israel sendiri sudah mulai melancarkan serangan udara terhadap wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang padat pengungsi sejak dimulainya perang bulan Oktober lalu.