GENMUSLIM.id – Serangan Israel yang direncanakan akan diluncurkan terhadap Kota Rafah di Gaza Selatan mendapat peringatan dari kepresidenan Palestina.
Serangan Israel di Palestina dinilai sudah diluar batas-batas perikemanusiaan.
Kepresidenan Palestina memperingatkan bahwa rencana serangan Israel tersebut merupakan pelanggaran nyata yang tidak bisa diterima.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, Kepresidenan Palestina di Tepi Barat mengutuk keras pernyataan Benjamin Netanyahu mengenai rencana mereka untuk memperluas serangan ke Kota Rafah yang padat penduduk.
Kepresidenan Palestina menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka dan tidak akan mau diusir secara paksa dari tanah air mereka.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, serangan Israel di Gaza terus berlanjut dan telah menewaskan sekitar 27.947 warga Palestina dan sekitar 67.459 orang lainnya terluka sejak agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober.
Israel memerintahkan warga sipil di bagian utara dan tengah Gaza untuk pindah ke bagian selatan wilayah tersebut.
Hal itu membuat kondisi yang penuh sesak saat ini di wilayah selatan, terutama di Kota Rafah.
Menurut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kondisi serba kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara itu, sekitar 60 persen prasarana di wilayah itu hancur sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi warga Palestina.
Baca Juga: Rakyat Palestina Semakin Terdesak, Agresi Militer Israel Sudah Mulai Menyentuh Wilayah Rafah
Tindakan dan serangan Israel sudah tergolong genosida. Hal ini terlihat dari peluncuran serangan tanpa pandang bulu, beberapa infrastruktur penting seperti rumah sakit, sekolah, dan rumah dimusnahkan, serta penggunaan persenjataan yang lengkap dan kuat yang memakan korban jiwa yang sangat besar.
Itu sudah menjadi bukti bahwa Israel melakukan genosida, suatu cara mereka untuk memusnahkan warga Palestina.***
