Kota Rafah Palestina Diserang Pasukan Israel, Presiden: Rakyat Tidak akan Meninggalkan Tanah Mereka

Photo Author
- Minggu, 11 Februari 2024 | 12:59 WIB
Warga Palestina tengah melihat bangunan yang telah hancur karena serangan pasukan Israel di Kota Gaza (GENMUSLIM.id/ dok: Al Jazeera/ Mohammed Hajjar)
Warga Palestina tengah melihat bangunan yang telah hancur karena serangan pasukan Israel di Kota Gaza (GENMUSLIM.id/ dok: Al Jazeera/ Mohammed Hajjar)

GENMUSLIM.idPalestina terus mengalami serangan yang intensif dari pasukan Israel. Saat ini, Israel tengah merencanakan untuk memperluas serangannya ke Kota Rafah, yang terletak di Gaza Selatan, Palestina, dan berbatasan dengan Mesir.

Serangan yang dilakukan pasukan Israel, menurut Kepresidenan Palestina, menjadi bukti konkret dari pelanggaran yang tidak dapat diterima. Situasi ini semakin memperburuk kondisi yang sudah sulit di Palestina.

Kepresidenan Palestina ini telah memberikan peringatan keras terhadap rencana serangan Israel di Kota Rafah, Gaza selatan. Mereka menolak dan mengutuk pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait rencana untuk memperluas serangan ke Provinsi Rafah yang padat penduduk.

Dilansir Genmuslim.id dari RAFA Anadolu pada Minggu, 11 Februari 2024, sebelumnya Netanyahu memerintahkan militer negaranya untuk merancang dua rencana yaitu pertama, evakuasi warga Palestina dari Rafah, kota yang menjadi tempat perlindungan lebih dari 1 juta orang selama konflik.

Baca Juga: Rakyat Palestina Semakin Terdesak, Agresi Militer Israel Sudah Mulai Menyentuh Wilayah Rafah

Kemudian rencana yang kedua adalah untuk mengalahkan batalyon terakhir kelompok Hamas di wilayah tersebut. Pemerintah Palestina menegaskan bahwa Israel memiliki tanggung jawab penuh terhadap konsekuensi dari serangan tersebut.

Selain itu, mereka menekankan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk memikul tanggung jawab khusus dalam mencegah eskalasi yang dapat menimbulkan bencana.

Sejak serangan Israel dimulai di Gaza pada 7 Oktober 2023, penduduk di bagian utara dan tengah Gaza diperintahkan untuk mengungsi ke wilayah selatan, khususnya di Kota Rafah. Hal ini telah menciptakan situasi yang padat penduduk di wilayah selatan Gaza tersebut.

Terkait rencana Israel yang melanjutkan serangan ke Kota Rafah, Kepresidenan Palestina menyatakan “Rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka dan tidak akan menerima pengusiran paksa dari tanah air mereka.”

Baca Juga: Terbaru! Korban di Gaza Palestina Tembus 28.000 Orang Akibat Serangan Pasukan Israel di Palestina

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, menyatakan bahwa setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza kini menghadapi kesulitan di Rafah.

Sejak 7 Oktober, sedikitnya 28.064 orang telah kehilangan nyawa dan 67.611 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan Israel di Gaza.

Tidak hanya banyak korban jiwa yang berjatuhan, dampak serangan Israel juga mengakibatkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi, menghadapi keterbatasan dalam hal makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sementara itu, sebanyak 60 persen infrastruktur di kawasan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan atau hancur, menurut PBB.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nila Marwa

Sumber: RAFA anadolu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X