GENMUSLIM.id- Sebanyak kurang lebih 30 warga palestina dilaporkan gugur dan puluh luka-luka setelah tentara penjajah membombardir di wilayah Deir El-Balah, jalur gaza bagian tengah Minggu, 4 Februari 2024.
Deir El-Balah merupakan salah satu wilayah yang dijadikan ‘zona aman’ selama awal serangan. Warga palestina yang tinggal di bagian Utara kota Gaza dan diusir oleh tentara kebanyakan tinggal di wilayah ini.
Serangan Israel menargetkan bagian kota selatan Deir El-Balah, menghancurkan rumah-rumah warga dan fasilitas publik.
Warga yang luka-luka tersebut kesulitan untuk dilarikan ke rumah sakit atau meninggal dunia di lantai rumah sakit akibat kurangnya fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Palestina – Indonesia: Solidaritas Abadi dalam Perjuangan Menuju Keadilan dan Kemerdekaan
Serangan Israel di Gaza telah memasuki hari kedua setelah gencatan senjata tujuh hari dengan Hamas berakhir ketika Qatar dan Mesir menjadi mediator dalam pembicaraan untuk menjeda peperangan.
PBB mengatakan bahwa pada hari Sabtu bahwa pertempuran tersebut akan semakin memperparah keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrim di Gaza
Jens Laerke, juru bicara PBB di Jenewa mengatakan neraka di Bumi telah kembali ke Gaza.
Lanjut kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths, hari ini dalam hitungan jam banyak orang dilaporkan tewas dan terluka, keluarga-keluarga disuruh mengungsi lagi, harapan mereka pupus.
Baca Juga: Ada Bendera Palestina di Kampanye Ganjar Pranowo, Apa Maksudnya? Simak Selengkapnya di Sini
Ia juga mengatakan bahwa anak-anak, perempuan dan laki-laki di Gaza tidak memiliki tempat yang aman untuk pergi dan sangat sedikit untuk bertahan hidup.
Dilansir Genmuslim dari Aljazeera, Hind Khoudary mengatakan di Gaza tengah tank-tank Israel tidak berhenti menembaki daerah kantong tersebut dan kapal-kapal perang menyerang garis pantainya.
Rumah-rumah menjadi sasaran, tiga masjid dihantam dan daerah di jalur Gaza utara, selatan dan tengah menjadi sasaran.
Tentara Israel juga pada hari sabtu menyerang lebih dari 400 sasaran dalam satu malam, termasuk di daerah Khan Younis di selatan, tempat puluhan ribu warga sipil dievakuasi dalam satu bulan lamanya.