GENMUSLIM.id - Sejarah Islam pada masa Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada periode Madinah, memang banyak dijumpai peperangan, sebut saja pada peristiwa Perang Hunain.
Selain pada Perang Hunain, peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW harus dipahami sebagai usaha beliau dalam menjaga Islam dan kedaulatan Madinah dari berbagai macam ancaman.
Dalam babagan periodisasi sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW dalam periode Madinah memang tampil menjadi seorang negarawan, sosok teladan di berbagai aspek kehidupan, maupun menjadi pemimpin militer yang tangguh, sebagaimana terlihat dari peristiwa Perang Hunain.
Jika diamati lebih mendalam, sejarah Nabi Muhammad SAW memang dipenuhi berbagai macam ujian.
Baca Juga: Fragmen Sejarah Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW, Kronologi Singkat Tentang Jalannya Perang Badar
Sejak di dalam kandungan, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim, sebab ayahnda beliau sudah meninggal.
Pada usia beliau yang baru menginjak tujuh atau delapan tahun, Nabi Muhammad SAW juga sudah ditinggal oleh ibundanya.
Menginjak dewasa dan sudah menjadi suami Sayyidah Khadijah, Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada usia yang ke-40 tahun menerima wahyu pertamanya, yang berupa Qur’an Surah Al Alaq ayat 1-5.
Semenjak diangkat menjadi Rasul Allah, beliau memfokuskan agar dakwah Islam bisa diterima oleh masyarakatnya.
Namun, bukan tanpa ujian, berbagai macam cacian, hinaan, makian, beliau terima di periode Makkah ini.
Baca Juga: Pacaran Untuk Menikah atau Menikah Lalu Pacaran? Mari Kita Mengambil Hikmah Lewat Sejarah
Tak jarang, orang-orang yang sudah masuk Islam, ditindas begitu amat kejam oleh pembesar-pembesar kafir Quraisy.
Ketika pada periode Madinah pun, ketika Nabi Muhammad SAW menerapkan sebagai kekuatan politik yang disegani juga mendapatkan berbagai tantangan.
Berbagai macam perang beliau jalani, agar para musuh yang mengancam Islam bisa dilumpuhkan.