Kaum Muslimin takut, cemas, khawatir dan terdesak melihat situasi dengan cepat berbalik hingga semakin buruk kondisi.
Pasukan Musyrikin semakin mendekati Rasulullah sallahu'alaihi wa salam hingga dilempar dengan batu pada rahang beliau.
Darah mengalir deras dan tersiar pula kabar bahwa Rasulullah meninggal membuat banyak orang meninggalkan Perang Uhud.
Saat kaum Muslimin yang lemah imannya meninggalkan perang Uhud, Anas bin Nadhar mencoba menghalangi mereka pergi dan gagal.
Anas bin Nadhar syahid setelah melesatkan pedangnya kepada pasukan Musyrikin.
Banyak yang pada akhirnya melindungi Rasulullah sallahu'alaihi wa salam dari serangan bertubi-tubi kaum musyrikin yang membabi buta.
Hingga lima sahabat gugur syahid diakhiri oleh meninggalnya Ziyad bin Sakan yang meninggal dengan posisi kepala bersandar di kaki Rasulullah.
Setelah redah Perang Uhud, Kaum Musyrikin pergi dengan sombong atas kemenangan yang telah didapatkannya.
Bergelimang sahabat yang syahid di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah dan sangat berduka cita.
Kondisi jasad yang menyayat hati Rasulullah sallahu'alaihi wa salam, serta banyak lagi sahabat yang syahid saat itu.
Usai meninggalkan Perang Uhud dan kembali ke Madinah, Rasulullah sallahu'alaihi wa salam dan pasukan mengobati luka-lukanya di Sabtu sore.
Pada hari Ahad, Bilal mengumumkan perintah Rasulullah sallahu'alaihi wa salam untuk kembali mengejar musuh Perang Uhud.
Rasulullah bersama pasukan membuat api unggun yang sangat besar untuk menampilkan bahwa jumlah mereka banyak.