GENMUSLIM.id — Perang Badar menjadi peperangan pertama yang besar, dilakukan kaum muslimin terhadap kaum Quraisy.
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah yang langsung dikomandoi oleh Rasulullah sallahu'alaihi wa salam.
Perang Badar sendiri berawal bukan dengan niatan berperang, melainkan penghadangan kafilah dagang Abu Sufyan bin Harb.
Kaum Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan bin Harb melakukan perjalanan menuju Mekkah, ketika mendengar rencana penghadangan, ia bertindak.
Tindakan Abu Sufyan bin Harb tersebut untuk melindungi kafilah dagang kaum Quraisy, ia mengutus kurir untuk meminta bantuan.
Kurir yang meminta bantuan kepada kaum Quraisy di Mekkah tersebut akhirnya membawa pasukan 1.000 dengan siap berperang.
Berbeda dengan pasukan muslim yang dipimpin Rasulullah sallahu'alaihi wa salam yang bukan berniat berperang hanya berjumlah 314 orang.
Berita kaum Quraisy yang datang, sedang Abu Sufyan berhasil lolos dari penghadangan dengan cara menyusuri mata air Badar dan jalan pantai.
Mendengar berita kedatangan pasukan kaum Quraisy, Rasulullah sallahu'alaihi wa salam meminta pandangan sahabat.
Pandangan sahabat kalan itu benar-benar sebuah keyakinan dan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah sallahu'alaihi wa salam.
Baca Juga: Muslim wajib tahu! Cara Supaya Anak Menjadi Rajin Belajar dengan Ajaran Islam, Simak Penjelasannya
Meyakini apa yang dibawa oleh Rasulullah sallahu'alaihi wa salam adalah benar dan mereka menaati apa-apa yang akan diperintahkan.
Dengan keputusan tersebut, akhirnya tetap akan dilanjutkan perjalanan, sedangkan Abu Sufyan bin Harb yang telah sampai menyampaikan berita kepada kaum Quraisy.
Meskipun sudah disampaikan berita tersebut, tentang keselamatan kafilah dagang Sufyan bin Harb, perang tetap akan dilakukan.
Abu Jahal tetap melanjutkan perjalanan menuju Badar, salah satu kota di Madinah dengan rencana bersenang-senang karena kesombongannya.
Setibanya di pinggiran lembah Badar dan kaum muslimin di seberangnya, kaum Quraisy hampir berhadapan.
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Kisah Sahabat Nabi Abbad bin Bisyir yang Syahid Pada Saat Perang Yamamah
Lantas di saat itu, Habbab bin Mundzir menyarankan strategi perang untuk merubah posisi, usai mempertimbangkan banyak hal.
Sebelum menyampaikan pendapatnya, Habbab menanyakan apakah itu merupakan perintah Allah atau hanya siasat perang.
Mengetahui itu hanya siasat perang, maka ia memberikan pendapat agar menganti tempat air yang terdekat musuh.
Hal ini dilakukan sebagai siasat supaya kaum Quraisy kehabisan air dan kaum muslimin berlimpah persediaan air.
Tergambar begitu mentaati Allah dan Rasulullah dalam langkah Badar ini hingga Allah memberikan pertolongan malaikat sebagai tentara perang.
Keajaiban di dalam kehidupan berupa pertolongan Allah yang tak disangka-sangka memang harus berawal dari keyakinan kepada rencana Allah.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.